6 Mitos tentang smartphone yang masih berseliweran saat ini

waktu baca 3 menit

Jakarta (KABARIN) - Perkembangan teknologi smartphone di tahun 2025 makin pesat, dengan spesifikasi canggih, desain kekinian, sampai fitur-fitur pintar yang bikin hidup lebih praktis. Tapi, seiring majunya teknologi, ternyata masih banyak mitos seputar smartphone yang terus dipercaya orang sampai sekarang.

Padahal, kalau ditelusuri lebih dalam, sebagian besar mitos ini nggak sepenuhnya benar, bahkan ada yang sudah terbantahkan oleh fakta. Yuk, kita bahas satu per satu biar nggak salah kaprah lagi.

1. Sinyal smartphone lemah karena cuaca
Masih banyak yang percaya kalau hujan deras bikin sinyal smartphone jadi lemah. Faktanya, menurut Federal Communications Commission (FCC), sinyal ponsel bekerja pada frekuensi yang cukup tahan terhadap cuaca. Jadi, penyebab utama sinyal lemot biasanya ada pada kualitas jaringan operator atau posisi menara BTS, bukan gara-gara hujan turun.

2. Baterai harus diisi penuh sebelum dipakai
Mitos ini berasal dari zaman baterai lama yang masih terpengaruh “efek memori”. Di era smartphone modern, baterai Li-Ion dan Li-Po sudah bebas dari masalah itu. Jadi, kamu nggak perlu repot-repot isi baterai sampai 100 persen tiap kali. Bahkan, ngecas gak sampe full justru lebih sehat buat umur baterai.

3. Mematikan Bluetooth bikin sinyal lebih stabi
Ada anggapan kalau nyalain Bluetooth bikin jaringan seluler jadi terganggu. Padahal, keduanya berjalan di jalur frekuensi yang berbeda. Bluetooth biasanya pakai 2,4 GHz (sama kayak Wi-Fi), sementara jaringan seluler ada di spektrum lebih tinggi seperti 4G atau 5G. Jadi, mau Bluetooth on atau off, sinyal tetap jalan normal.

4. Kapasitas baterai besar = smartphone lebih awet
Ukuran baterai memang penting, tapi bukan satu-satunya faktor yang bikin smartphone tahan lama. Konsumsi daya tetap dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari prosesor, tingkat kecerahan layar, sampai optimasi software. Jadi, baterai gede bukan jaminan ponsel kamu bisa tahan seharian kalau penggunaan dan sistemnya boros.

5. Cari sinyal dengan mengangkat smartphone
Pernah lihat orang angkat-angkat HP tinggi-tinggi biar sinyal lebih kuat? Faktanya, smartphone modern udah dirancang canggih untuk menangkap sinyal tanpa perlu “angkat tangan”. Kecuali kalau kamu lagi di lokasi ekstrem, misalnya ruang bawah tanah atau area yang benar-benar jauh dari menara pemancar, posisi HP nggak akan bikin perbedaan signifikan.

6. RAM besar bikin smartphone lebih cepat
Banyak yang ngotot kalau RAM besar = performa kencang. Padahal, RAM hanya membantu saat multitasking, alias buka banyak aplikasi sekaligus. Kalau urusan kecepatan, yang lebih menentukan justru prosesor dan optimasi software. Jadi, percuma punya RAM besar kalau sistemnya kurang optimal.

Di tengah derasnya inovasi teknologi, ternyata mitos lama soal smartphone masih terus hidup di kalangan pengguna. Mulai dari soal sinyal, baterai, sampai RAM, nggak semua yang dipercaya orang itu benar adanya. Jadi, penting buat kita lebih kritis dan cari tahu fakta sebelum terjebak mitos yang bikin salah kaprah.

Baca juga: Samsung rilis Galaxy A17 5G harga Rp3 jutaan, ini speksifikasi utamanya

Baca juga: Nvidia siapkan chip AI baru untuk dijual ke pasar China

Bagikan

Mungkin Kamu Suka