Jakarta (KABARIN) - Suhu dingin rupanya bukan cuma bikin tubuh menggigil, tetapi juga dapat membantu membakar lebih banyak kalori. Ketika lingkungan mulai mendingin, tubuh otomatis bekerja ekstra untuk menjaga suhu internal melalui proses yang disebut termogenesis. Di sinilah kalori banyak terpakai.
Sebuah studi tahun 2014 yang dipublikasikan di jurnal Cell Metabolism seperti dikutip New York Post mengungkapkan bahwa menggigil di suhu rendah bisa memicu tubuh mengeluarkan hormon irisin, yaitu hormon yang berperan dalam pembakaran lemak. Para peneliti bahkan menyebut, menggigil selama 15 menit bisa setara dengan olahraga intensitas sedang selama satu jam secara fisiologis.
Salah satu metode populer yang memanfaatkan konsep ini adalah krioterapi, yakni terapi dingin dengan berdiri di dalam ruang pembeku selama beberapa menit. Penelitian menemukan bahwa krioterapi dapat menurunkan kadar kolesterol dan gula darah, sekaligus mengurangi lingkar pinggang.
Ada juga inovasi lain berupa rompi berisi kompres es. Alat ini dipercaya mampu membantu tubuh membakar hingga 250 kalori per jam karena paparan dingin yang terus-menerus.
Penelitian tambahan pada 2017 turut mendukung temuan ini. Studi tersebut menunjukkan bahwa orang yang melakukan hiking pada suhu 15 hingga 23 derajat membakar 34 persen lebih banyak kalori dibandingkan mereka yang mendaki di suhu 50 derajat. Namun, penulis utama studi, Dr. Cara Ocobock, menegaskan bahwa pembakaran kalori ekstra ini juga dipengaruhi faktor eksternal seperti medan bersalju.
“Saat Anda mulai berolahraga, otot-otot Anda menghasilkan panas, yang membuat Anda tetap hangat jika suhu di luar dingin,” katanya.
Dengan kata lain, berada di tempat dingin bisa membantu mempercepat pembakaran kalori, tapi tetap harus dibarengi aktivitas fisik agar hasilnya optimal.