Jakarta (KABARIN) - Mohamed Salah dipastikan bakal meninggalkan Liverpool sementara waktu untuk membela timnas Mesir di Piala Afrika (AFCON) 2025 yang mulai bergulir pada 15 Desember mendatang.
Sebelum berangkat, bintang berusia 34 tahun itu masih akan tampil dalam empat laga The Reds, dengan pertandingan terakhirnya terjadi saat Liverpool menjamu Brighton & Hove Albion pada pekan ke-16 Liga Inggris 2025/2026, 13 Desember nanti.
“Tanggalnya adalah 15 Desember, tetapi seperti biasa dalam situasi seperti ini ada pemain yang terlibat, ada negara yang terlibat, Mesir dalam kasus ini, dan klub, dan selalu ada pembicaraan mengenai apa yang terbaik bagi ketiganya,” kata pelatih Liverpool Arne Slot, dikutip dari laman resmi klub, Selasa.
Kepergian Salah membuat Liverpool harus siap kehilangan sang bintang minimal untuk dua pertandingan, jika Mesir gagal melaju ke babak gugur. Namun jika Mesir berhasil sampai ke final yang dijadwalkan berlangsung pada 18 Januari, Salah bisa absen hingga enam pertandingan—termasuk laga krusial melawan Arsenal di Emirates Stadium.
“Saya rasa cara kami bekerja di klub ini — dan cara saya bekerja di masa lalu — adalah dengan menjalin komunikasi antara ketiganya: pemain, klub, dan negara,” jelas Slot. “Itu bukan hal baru, selalu begitu. Juga ketika mereka kembali, kapan mereka pergi. Saya pikir FIFA mengatakan tanggal 15 adalah batas akhir seorang pemain harus dilepas.”
AFCON 2025 digelar di Maroko mulai 21 Desember hingga 18 Januari. Mesir tergabung di Grup B bersama Afrika Selatan, Angola, dan Zimbabwe. Tim berjuluk The Pharaohs itu merupakan negara tersukses di turnamen tersebut dengan tujuh gelar, meski pada edisi dua tahun lalu hanya bertahan sampai babak 16 besar setelah disingkirkan Republik Demokratik Kongo.
Di sisi lain, Slot juga menyinggung sikap Salah ketika ia tidak dimainkan dan hanya duduk di bangku cadangan dalam kemenangan Liverpool 2-0 atas West Ham United akhir pekan lalu.
Menurut Slot, Salah sempat kecewa, tetapi itu reaksi yang wajar. “Tentu saja, seorang pemain tidak akan senang jika dia tidak bermain. Dan dia bukan satu-satunya yang tidak senang tidak menjadi starter, bisa saya katakan. Itu normal, tetapi cara dia bersikap seperti yang Anda harapkan dari seorang profesional sejati. Dia sangat mendukung rekan setimnya, bersikap baik sepanjang hari dan juga dalam sesi latihan kemarin,” kata mantan pelatih Feyenoord tersebut.