Jakarta (KABARIN) - Dopamin sering disebut-sebut sebagai “hormon bahagia”, tapi sebenarnya dia adalah neurotransmiter alias zat kimia otak yang ngurusin banyak hal penting di tubuh kita. Bukan cuma bikin kamu ngerasa seneng atau termotivasi, dopamin juga punya peran vital dalam ngatur konsentrasi, daya ingat, tidur, detak jantung, sampai respons tubuh terhadap rasa sakit.
Tapi jangan salah, kebanyakan dopamin justru bisa jadi bumerang. Bukannya makin sehat atau bahagia, kamu malah bisa ngalamin gangguan fisik dan mental yang serius. Menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah dari Alodokter, kelebihan dopamin bisa bikin euforia berlebihan, gampang agresif, libido naik drastis, bahkan gejala psikotik yang bisa nyeret kamu ke kondisi kayak skizofrenia.
Gejala kelebihan dopamin
Kalau kadar dopamin kamu lagi over, biasanya ada tanda-tanda yang gampang kebaca, misalnya:
- kamu jadi gampang gelisah.
- Energi kebanyakan, semangatnya kayak gak bisa diredam.
- Libido alias gairah seksual naik nggak wajar.
- Susah tidur, insomnia parah.
- Mood swing, gampang stres, gampang meledak.
Bahkan di beberapa kasus, dopamin yang kebanyakan bisa bikin orang kecanduan—mulai dari narkoba, alkohol, sampai pornografi. Intinya, otak jadi nyari terus sensasi “high” itu.
Kenapa bisa kelebihan?
Penyebab utamanya biasanya obat-obatan stimulan, alkohol, nikotin, dan narkoba. Semua itu ngasih efek “kick” ke otak biar produksi dopamin meledak. Masalahnya, lama-lama tubuh terbiasa sama kadar tinggi itu. Akhirnya kamu butuh dosis lebih besar buat dapetin sensasi yang sama. Dari situ siklus ketergantungan mulai kebentuk, dan susah banget diputusin.
Pas berusaha berhenti, efek sampingnya bisa brutal, kaya cemas, depresi, sampai perubahan perilaku. Parahnya lagi, meskipun udah berhenti lama, sekali kena paparan kecil aja bisa bikin kambuh lagi.
Efek jangka panjang
Kalau kelebihan dopamin dibiarkan, otak bisa “nge-glitch”. Kamu bisa ngalamin delusi, halusinasi, atau gangguan cara mikir yang jadi gejala klasik skizofrenia. Selain itu, kontrol diri drop, kemampuan bedain realita bisa kacau, dan hidup kamu jadi berantakan.
Biasanya dokter bakal ngasih obat penghambat dopamin buat nenangin sistem saraf. Obat ini nge-rem penyebaran dopamin biar kondisi emosional dan perilaku balik stabil.
Cara mencegah
Kalau nggak mau otak kamu overdosis dopamin, ada beberapa langkah yang bisa dicoba, seperti:
- Jauhin alkohol, nikotin, dan narkoba.
- Jangan asal minum obat, ikutin resep dokter.
- Terapin pola hidup sehat, kaya tidur cukup, olahraga rutin, makan bergizi.
- Kalau ada gejala aneh di mood atau pikiran, jangan gengsi buat ke psikiater.
Jadi intinya, dopamin emang bikin hidup jadi lebih berwarna, bikin kamu termotivasi, fokus, dan bahagia. Tapi kalau kebanyakan, justru bisa bikin kacau. Kenali tanda-tandanya, jaga keseimbangan, dan jangan ragu minta bantuan medis kalau udah mulai nggak terkendali.