Bandung, Jawa Barat (KABARIN) - Kementerian Keuangan memastikan kabar yang menyebut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengusulkan Program Makan Bergizi Gratis diganti menjadi uang tunai tidak benar. Informasi tersebut dipastikan menyesatkan dan beredar luas di media sosial.
“Beredar unggahan pada platform media sosial TikTok mengenai Menteri Keuangan yang mengusulkan MBG diganti dengan uang. Dengan ini kami menyatakan bahwa informasi tersebut merupakan hoaks,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Deni Surjantoro.
Deni mengingatkan publik agar tidak mudah percaya pada unggahan yang mencatut nama pejabat Kemenkeu. Ia menekankan pentingnya kehati-hatian agar masyarakat tidak menjadi korban penipuan digital. Ia juga berharap pengguna internet semakin bijak saat berselancar di media sosial.
Isu yang menyesatkan itu muncul dalam bentuk foto maupun video yang mengklaim Menkeu ingin mengganti MBG dari makanan menjadi bantuan uang. Unggahan serupa muncul dari berbagai akun TikTok dan mengundang interaksi tinggi.
Di tengah kabar tersebut, Kemenkeu justru sedang merilis perkembangan realisasi anggaran MBG yang telah mencapai Rp41,3 triliun per 18 November 2025. Angka itu setara dengan 58,2 persen dari total pagu Rp71 triliun dan sudah menjangkau lebih dari 41,9 juta penerima di seluruh Indonesia.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara sebelumnya menyebut masih terdapat ruang anggaran sekitar Rp30 triliun yang siap dialokasikan untuk November dan Desember 2025.
“Tentu alokasi kita sesuaikan, karena target Bapak Presiden (Prabowo Subianto) adalah 82,9 juta penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) se Indonesia,” ujar Suahasil.
Berdasarkan sebaran wilayah, Pulau Jawa mendominasi jumlah penerima dengan lebih dari 25 juta orang, disusul Sumatera, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, serta Maluku dan Papua. Program ini juga berhasil membuka lebih dari setengah juta lapangan kerja hingga pertengahan November 2025.
Menjelang akhir tahun, pemerintah terus mempercepat penyaluran bantuan gizi ini. Realisasi anggaran MBG meningkat signifikan dari Rp20,6 triliun pada awal Oktober menjadi Rp41,3 triliun pada pertengahan November, sekaligus memperluas jumlah penerima hingga puluhan juta orang.