Kamboja minta bantuan ASEAN buat lerai konflik dengan Thailand

waktu baca 2 menit

Istanbul (KABARIN) - Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, kayaknya udah mulai kehabisan sabar soal ribut-ribut di perbatasan negaranya dengan Thailand. Lewat akun X, dia resmi minta ASEAN buat segera turun tangan biar konflik nggak makin parah.

“Karena situasi yang terus berkembang secara mengkhawatirkan hari ini, saya telah meminta Yang Mulia Anwar Ibrahim untuk segera mengintervensi demi menghentikan eskalasi ketegangan antara angkatan bersenjata Thailand dan warga sipil Kamboja dengan mempertahankan status quo,” tulis Hun Manet.

Jadi ceritanya, sebelum ngepos itu, Hun Manet sempat ngobrol via telepon sama PM Malaysia Anwar Ibrahim, yang kebetulan lagi pegang tongkat estafet keketuaan ASEAN tahun ini. Harapannya, Malaysia bisa jadi pintu masuk buat ASEAN ngasih mediasi.

Di sisi lain, PM Thailand Anutin Charnvirakul ternyata punya respon beda. Dia bilang tentara Thailand udah dikasih lampu hijau buat ambil keputusan sendiri di lapangan. Alias, kalau situasi makin panas, militer mereka bebas gerak tanpa nunggu instruksi rumit dari atas.

Nah, panasnya situasi ini bukan cuma sekadar ancaman doang. Hari Rabu lalu, bentrokan beneran pecah. Tentara Thailand pasang kawat berduri di sepanjang garis perbatasan, dan berujung adu fisik sama warga Kamboja. Hasilnya? 24 warga Kamboja luka-luka, dan pihak Thailand juga ngaku ada sejumlah pejabat mereka yang cedera.

Padahal, kalau mundur dikit ke belakang, Thailand dan Kamboja baru aja sepakat gencatan senjata pada 28 Juli 2025. Itu setelah sengketa perbatasan bikin puluhan orang dari dua kubu jadi korban jiwa maupun luka-luka. Bahkan, di 7 Agustus kemarin, dua negara itu udah bikin kesepakatan 13 poin, salah satunya ngizinin pengamat ASEAN buat ngawasin implementasi gencatan senjata.

Sayangnya, kesepakatan yang keliatan manis di atas kertas itu kayaknya nggak sepenuhnya jalan mulus di lapangan. Makanya, Hun Manet sekarang minta ASEAN jangan cuma jadi penonton, tapi langsung terjun buat jadi penengah.

Baca juga: Singapura jadi negara teraman di dunia untuk ke-12 kalinya

Bagikan

Mungkin Kamu Suka