Gunung Marapi erupsi sore hari, warga diimbau waspada lahar hujan

waktu baca 2 menit

Padang (KABARIN) - Aktivitas Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali meningkat. Pada Minggu sore, gunung api yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu mengalami erupsi dengan kolom abu vulkanik mencapai ketinggian sekitar 1.200 meter dari puncak.

Petugas Pos Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh Firmansyah, menyampaikan bahwa erupsi terjadi pada pukul 16.37 WIB. Abu vulkanik yang keluar teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang dan condong ke arah utara.

Secara seismik, erupsi tersebut terekam dengan amplitudo maksimum 9,8 milimeter dan durasi sekitar 61 detik. Meski tergolong singkat, aktivitas ini menjadi pengingat bahwa Gunung Marapi masih aktif dan memerlukan kewaspadaan bersama.

Saat ini, status Gunung Marapi masih berada di Level II atau Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali menegaskan larangan bagi masyarakat, wisatawan, maupun pendaki untuk beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari Kawah Verbeek sebagai pusat aktivitas gunung.

Selain erupsi, PVMBG juga mengingatkan potensi bahaya lain yang perlu diantisipasi, terutama banjir lahar hujan. Ancaman ini bisa terjadi sewaktu-waktu, khususnya saat curah hujan tinggi, karena adanya tumpukan material vulkanik di puncak gunung yang terbawa aliran air ke sungai-sungai di sekitarnya.

Masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai berhulu Gunung Marapi diimbau untuk lebih waspada, terutama pada musim hujan. Jika terjadi hujan abu, warga disarankan menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk mencegah gangguan pernapasan seperti ISPA.

Pengalaman pahit banjir lahar hujan pada Mei 2024 yang menelan puluhan korban jiwa menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan. PGA dan PVMBG pun terus memantau aktivitas Gunung Marapi dan mengimbau masyarakat agar selalu mengikuti informasi resmi demi keselamatan bersama.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka