Jakarta (KABARIN) - Bank Indonesia (BI) mengumumkan transaksi QRIS tanpa pindai atau QRIS Tap mencatat lonjakan luar biasa hingga 1.200 persen secara bulanan.
“QRIS Tap ini setelah rilis fitur tap in dan tap out pada Oktober lalu, transaksinya tumbuh eksponensial mencapai 508 ribu transaksi atau tumbuh 1.200 persen (mtm),” kata Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Desember 2025 di Jakarta, Rabu.
Fitur QRIS Tap sudah diterapkan di sektor transportasi di 14 provinsi termasuk Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Bali.
Saat ini, QRIS Tap hanya bisa digunakan di gawai berbasis Android. BI berencana memperluas pemakaian ke perangkat iOS di masa mendatang.
“Kami akan terus mendorong supaya iOS, Apple, juga bisa membuka NFC-nya sehingga smartphone iOS juga bisa menggunakan fitur QRIS Tap,” ujar Filianingsih.
Secara keseluruhan, volume transaksi QRIS naik 143,64 persen secara tahunan, didorong oleh bertambahnya pengguna dan merchant. Jumlah merchant QRIS sudah menembus 42 juta, melampaui target 40 juta, dengan sekitar 90 persen berasal dari UMKM.
Untuk 2026, BI menargetkan transaksi QRIS mencapai 17 miliar, ekspansi antarnegara ke delapan negara, 45 juta merchant, dan 60 juta pengguna. Filianingsih juga menekankan proyeksi transaksi pembayaran digital tahun depan diperkirakan tumbuh 29,7 persen, didukung inovasi teknologi, perluasan QRIS, penguatan keamanan, dan meningkatnya kepercayaan publik.