Mendagri ungkap pakaian reject siap disalurkan untuk korban bencana di Sumatera pekan depan

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan bahwa pakaian gagal ekspor yang masih layak pakai akan segera dikirim ke wilayah terdampak bencana di Aceh dan sejumlah daerah di Sumatera pada pekan depan.

Pengiriman tahap awal dijadwalkan berlangsung pada Senin 22 Desember. Bantuan tersebut diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan sandang warga yang terdampak banjir dan bencana alam lainnya.

"Totalnya tahap pertama 106 ribu (pakaian) untuk Aceh nanti hari Senin (22/12) akan diserahkan kemudian ada 100 ribu yang gelombang keduanya untuk Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh," ujar Tito dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat.

Tito menjelaskan, seluruh proses pengiriman pakaian tersebut sudah sesuai prosedur dan mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Ia pun menyampaikan apresiasi atas dukungan lintas kementerian yang mempercepat penyaluran bantuan.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Menteri Keuangan, khususnya Ditjen Bea Cukai serta Kementerian Perdagangan yang telah mempercepat untuk mengeluarkan pakaian dari kawasan ekonomi yang untuk kepentingan bencana," kata Tito.

Ia berharap bantuan ini bisa membantu meringankan beban para korban, terutama mereka yang kehilangan harta benda akibat bencana di Aceh dan wilayah Sumatera lainnya.

Sebelumnya, Tito telah mengusulkan agar sebanyak 125 ribu pakaian gagal ekspor dari pabrik dalam negeri dimanfaatkan sebagai bantuan kemanusiaan. Usulan tersebut disampaikan dalam Sidang Kabinet Penanganan Bencana Sumatera pada 15 Desember.

"Kami mohon dukungan dari Bapak Menteri Keuangan dan juga Bapak Menteri Perdagangan ini supaya bisa dikirimkan secepat mungkin 125 ribu pakaian ini," kata Tito.

Ia juga mendorong adanya izin khusus agar sektor swasta dapat lebih cepat menyalurkan bantuan saat terjadi kondisi darurat. Sejumlah perusahaan garmen di Kawasan Ekonomi Khusus disebut siap berkontribusi dengan menyediakan pakaian yang batal diekspor namun masih memenuhi standar kelayakan.

Dari hasil koordinasi, dua perusahaan masing-masing menyiapkan sekitar 100 ribu dan 25 ribu potong pakaian untuk disalurkan kepada korban bencana.

Usulan tersebut mendapat respons positif dari Presiden Prabowo Subianto yang menyetujui pembebasan pajak pertambahan nilai untuk bantuan kemanusiaan tersebut.

"Saya kira bagus itu," kata Prabowo.

"Dan ya, silakan dibebaskan dari PPN, tapi juga diwaspadai (agar) harus diserahkan kepada instansi, (dalam hal ini) Kementerian Dalam Negeri yang menerima dan bertanggung jawab. Dan harus segera dikirim ke daerah bencana," ungkap Presiden.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka