Jakarta (KABARIN) - Rohaniawan Kristen sekaligus tokoh muda, Jimmy M. I. Sormin, memandang perayaan Natal 2025 sebagai momen penting untuk menguatkan persatuan di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.
Melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa, ia menilai Natal bisa menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk terus merawat kebersamaan dan memperkuat persatuan di tengah perbedaan yang ada.
“Ini menunjukkan pengakuan negara terhadap keragaman ekspresi iman warganya, sekaligus komitmen untuk merawat persatuan dalam kebhinekaan. Tentu dampaknya bukan hanya bagi umat Kristen, tetapi juga bagi seluruh masyarakat,” ujar Jimmy.
Menurutnya, Natal tahun ini layak dipandang sebagai titik refleksi dalam perjalanan kebangsaan, terutama bagi negara untuk menjaga nilai kesetaraan, keadilan, dan perdamaian di tengah realitas Indonesia yang beragam.
Jimmy menjelaskan bahwa dalam ajaran Kristen, perbedaan merupakan hal yang wajar. Ia mengibaratkannya seperti satu tubuh yang memiliki banyak bagian, namun tetap saling melengkapi.
Ia juga menilai semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai anugerah Tuhan yang justru memperkaya kehidupan bangsa. Perbedaan, menurut dia, bukan sesuatu yang perlu ditakuti, melainkan kekayaan yang harus dijaga bersama.
“Ini menjadi momentum rohani untuk menegaskan bahwa perbedaan dapat dirayakan dalam kasih, dialog, dan kerja sama demi kebaikan bersama serta kemajuan bangsa dan negara, hingga berkontribusi untuk perdamaian dunia,” kata Jimmy.
Di tengah berbagai bencana yang melanda Indonesia, ia menambahkan bahwa nilai Natal bisa menjadi sumber kekuatan untuk memperbaiki hubungan sosial, mengurangi penderitaan, dan menumbuhkan harapan bersama.
“Natal menjadi ruang perjumpaan ilahi dan sosial, di mana kasih Allah diterjemahkan dalam kepedulian, solidaritas, serta kehadiran nyata bagi sesama, tanpa membedakan latar belakang agama, suku, golongan, maupun status sosial-ekonomi.” terang dia.