Beijing (KABARIN) - Pemerintah China mengecam keras keputusan Amerika Serikat yang melarang penjualan drone DJI di AS dengan alasan keamanan nasional.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian mengatakan “China dengan tegas menentang AS yang melampaui batas konsep keamanan nasional dan membuat daftar diskriminatif untuk menargetkan perusahaan-perusahaan China” dalam konferensi pers di Beijing, Selasa.
Larangan ini diumumkan Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat atau FCC yang meminta masyarakat tidak membeli drone asing generasi baru. FCC melarang impor dan penjualan semua model pesawat tanpa awak serta komponen pentingnya, termasuk peralatan komunikasi dan pengawasan video dari DJI. Produk-produk ini dianggap menimbulkan risiko yang “tidak dapat diterima terhadap keamanan nasional AS dan keselamatan warga Amerika”.
Lin Jian menegaskan AS seharusnya menghentikan praktik diskriminatif dan menciptakan lingkungan yang adil bagi perusahaan China. Larangan ini juga dipersiapkan menjelang beberapa event besar seperti Piala Dunia FIFA 2026, perayaan America250, dan Olimpiade Musim Panas Los Angeles 2028.
Tanpa izin FCC, model drone baru tidak bisa diimpor, dijual, atau dipasarkan di AS. Sementara model lama yang sudah disetujui masih diperbolehkan digunakan. Gedung Putih menilai drone buatan luar negeri bisa memungkinkan pengawasan, pencurian data, dan operasi destruktif di wilayah AS.
DJI sendiri mendominasi sekitar 70 persen pasar global. Drone mereka digunakan di AS untuk berbagai kebutuhan mulai dari inspeksi infrastruktur, pemantauan pertanian, hingga keperluan videografi profesional dan hobi. Selama setahun terakhir, DJI sudah mengirim surat ke pejabat AS untuk meminta peninjauan adil dan transparan terhadap produk mereka.
Namun, FCC tetap memutuskan larangan berdasarkan penilaian badan antarlembaga pemerintah yang menyatakan drone asing bisa digunakan untuk pengawasan terus-menerus dan operasi destruktif.
Kekhawatiran soal drone China bukan hal baru, sejak 2017 Angkatan Darat AS melarang penggunaan drone DJI karena isu keamanan siber dan Departemen Dalam Negeri AS mencatat potensi data sensitif dikirim ke China.
Selain DJI, produk-produk China lain yang terkena larangan FCC antara lain Huawei, ZTE, Hytera, Hikvision, Dahua, AO Kaspersky Lab, China Mobile, China Telecom, China Unicom, dan beberapa perusahaan lainnya.
Sumber: ANTARA