Bandarlampung (KABARIN) - Sejumlah gereja di Kota Bandarlampung mempersiapkan sejumlah pernak-pernik hiasan untuk menyambut kemeriahan Natal 2025 salah satunya dengan membuat pohon Natal dari karung bekas sebagai wujud pelestarian lingkungan.
"Di sini ada keunikan tersendiri, sebab tahun ini tema yang diangkat adalah lingkungan hidup. Jadi hiasan yang ada di gereja baik itu hiasan yang ada di depan altar, goa ataupun pohon Natal menggunakan tumbuhan hidup, bunga potong dan barang bekas. Karena tujuannya ingin memberikan contoh supaya umat di sekitar Paroki Way Kandis mencintai alam, tumbuhan sebab melihat situasi saat ini banyak bencana alam karena kita lupa akan menjaga lingkungan," ujar Ketua Pelaksana Kegiatan Natal Gereja Katolik Santa Maria Immaculata Way Kandis Aloysius Sumarjo, di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan khusus hiasan pohon Natal di gereja setempat dari tahun ke tahun selalu memperlihatkan keunikan berdasarkan kreativitas jemaat. Dimana setiap tahun tidak pernah menggunakan pohon Natal siap pakai yang dapat dibeli di berbagai toko.
"Kami memanfaatkan berbagai bahan bekas yang dirangkai dengan kreativitas jemaat menjadi pohon Natal, kalau tahun lalu menggunakan pelepah daun kelapa. Tahun ini lebih unik karena menggunakan karung bekas berwarna hijau yang biasa untuk wadah bawang dan sayur-sayuran," katanya.
Dia menjelaskan tinggi pohon Natal dari karung bekas itu sekitar empat meter. Dan adanya pohon Natal dari karung bekas tersebut diharapkan dapat mengedukasi jemaat agar dapat memanfaatkan barang berkas, dan tidak lupa untuk mendaur ulang sampah menjadi barang yang bermanfaat.
"Lalu untuk memperkuat tema pelestarian alam, untuk hiasan Natal di dalam gereja hampir 90 persen adalah tanaman hidup yang di taruh di pot bunga. Bahkan altar pun menggunakan bunga hidup agar memperlihatkan kita harus bisa mencintai alam, sekaligus mengedukasi memanfaatkan barang bekas. Sedangkan untuk liturgi seperti koor menampilkan adat-adat yang ada di sini, dan menggunakan batik untuk petugas dan panitia sebagai wastra lokal," tambahnya.
Tanggapan tambahan dikatakan oleh Ketua Stasi Gereja Katolik Santa Maria Immaculata Bandarlampung Agustinus Sutrisno.
"Persiapan Natal 2025 sudah dilakukan secara optimal, untuk jumlah jemaat yang ada di Stasi Way Kandis sebanyak 479 kepala keluarga dari 17 lingkungan. Untuk ibadah perayaan Natal akan dibagi menjadi dua sesi," ujar Agustinus Sutrisno.
Ia merincikan untuk sesi pertama ibadah akan dilakukan pukul 18.00 WIB, dan sesi kedua pukul 19.00 WIB.
"Jumlah umat sekitar 1.498 orang sehingga dibagi menjadi dua sesi ibadah, terlebih ada tambahan umat dari paroki lain. Dan sebagai upaya mendukung kelancaran ibadah telah dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk pengamanan supaya ibadah bisa berjalan dengan tertib dan nyaman," tambahnya.
Selain itu terlihat pula di gereja lain seperti di Gereja Katedral Kristus Raja Tanjungkarang dalam menyambut Natal, panitia menghias gereja dengan memanfaatkan plastik berwarna merah, putih dan hijau sebagai pohon Natal sebagai wujud mengajak umat agar lebih peduli dengan lingkungan.
Sumber: ANTARA