Nvidia gandeng teknologi Groq dan tarik pendirinya ke dalam tim AI

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Langkah besar kembali diambil Nvidia menjelang libur Natal 2025. Raksasa teknologi ini resmi menjalin kerja sama lisensi dengan Groq, perusahaan chip AI yang selama ini dikenal sebagai salah satu pesaingnya.

Mengutip laporan Tech Crunch pada Rabu (24/12), kerja sama tersebut bersifat non-eksklusif. Dalam kesepakatan ini, Nvidia juga merekrut pendiri Groq Jonathan Ross, presiden perusahaan Sunny Madra, serta sejumlah karyawan lainnya untuk bergabung.

Nvidia menegaskan bahwa langkah ini bukanlah akuisisi penuh terhadap Groq. Meski begitu, perusahaan disebut tengah mengamankan aset Groq dengan nilai fantastis yang mencapai 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp334,5 triliun. Jika angka tersebut benar, transaksi ini berpotensi menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Nvidia.

Kolaborasi ini dinilai akan semakin memperkuat posisi Nvidia di industri chip, terutama di tengah persaingan ketat pengembangan teknologi kecerdasan buatan. Saat ini, GPU buatan Nvidia sudah menjadi tulang punggung komputasi AI di berbagai perusahaan teknologi dunia.

Di sisi lain, Groq hadir dengan pendekatan berbeda lewat chip LPU atau language processing unit. Teknologi ini diklaim mampu menjalankan model bahasa besar hingga 10 kali lebih cepat dengan konsumsi energi yang jauh lebih efisien, hanya sekitar seperlima dibandingkan solusi konvensional.

Nama Jonathan Ross sendiri bukan sosok asing di dunia AI. Saat masih berkiprah di Google, ia ikut berperan dalam pengembangan TPU, chip akselerator AI yang kini banyak digunakan.

Perjalanan Groq juga terbilang melesat. Pada September lalu, perusahaan ini sukses mengantongi pendanaan sebesar 750 juta dolar AS atau sekitar Rp12,5 triliun, dengan valuasi mencapai 6,9 miliar dolar AS atau setara Rp115,4 triliun.

Groq mengklaim teknologinya kini digunakan oleh lebih dari 2 juta pengembang, melonjak tajam dibandingkan sekitar 356 ribu pengguna pada tahun sebelumnya.

Dengan sinergi ini, Nvidia diperkirakan bakal semakin agresif dalam memperkuat dominasinya di era AI, sekaligus membuka babak baru persaingan teknologi chip global.

Sumber: Tech Crunch

Bagikan

Mungkin Kamu Suka