Cara dokter mendiagnosis dislokasi bahu dan lama pemulihannya

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Dislokasi bahu adalah salah satu cedera sendi yang sering dialami, baik oleh atlet maupun orang yang aktif beraktivitas sehari-hari. Ketika cedera ini terjadi, rasa nyeri yang tajam, pembengkakan, hingga perubahan bentuk bahu bisa langsung terlihat.

Namun, untuk memastikan diagnosis, diperlukan pemeriksaan medis yang cermat. Dokter tidak hanya mengandalkan pengamatan fisik, tetapi juga memanfaatkan pemeriksaan penunjang seperti rontgen atau MRI untuk melihat posisi tulang dan kondisi jaringan di sekitarnya.

Memahami proses diagnosis yang dilakukan dokter dapat membantu pasien mengetahui apa yang akan dijalani, sekaligus memastikan penanganan yang tepat sejak awal.

Berikut ini adalah ulasan, bagaimana dokter mendiagnosis seseorang mengalami dislokasi bahu, dan seberapa lama seseorang terkena dislokasi bahu bisa sembuh, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Cara dokter mendiagnosis seseorang terkena dislokasi bahu

Sebelum memastikan adanya dislokasi bahu, dokter biasanya akan melakukan anamnesis atau wawancara medis untuk mengetahui gejala, riwayat kesehatan, serta kemungkinan penyebab keluhan pasien.

Setelah itu, pemeriksaan fisik dilakukan untuk menilai kondisi bahu, termasuk mencoba menggerakkan sendi guna melihat apakah timbul rasa nyeri, kesemutan, atau keterbatasan gerak. Dokter juga akan memeriksa kondisi lengan secara menyeluruh.

Langkah berikutnya adalah pemeriksaan pencitraan, biasanya menggunakan foto rontgen. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mengetahui sejauh mana pergeseran tulang lengan atas dari sendi bahu sekaligus memeriksa adanya kerusakan pada jaringan sekitar.

Jika dislokasi terjadi berulang, MRI (Magnetic Resonance Imaging) dapat digunakan untuk menampilkan gambaran anatomi bahu secara lebih detail.

Berapa lama dislokasi bahu sembuh?

Lama pemulihan dislokasi bahu dapat berbeda pada setiap orang, umumnya berkisar antara 3 hingga 12 minggu, tergantung tingkat cedera dan jenis penanganan yang diberikan. Untuk mendapatkan hasil pemulihan yang maksimal, disarankan berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran olahraga.

Perlu diingat, dislokasi bahu tidak boleh dipijat atau diurut secara sembarangan. Tindakan yang keliru dapat memperburuk cedera, merusak saraf, atau memicu komplikasi serius. Proses reposisi sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis yang memahami anatomi bahu serta prosedur penanganan yang tepat.

Jika mengalami dislokasi bahu, segera hentikan semua aktivitas, coba untuk istirahat bahu yang cedera, dan aplikasikan kompres dingin untuk mengurangi nyeri serta pembengkakan. Setelah itu, buat janji konsultasi dengan dokter agar mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka