Jakarta (KABARIN) - Anak-anak kerap mengalami pilek dan infeksi, hal ini seiring dengan kekebalan tubuh yang masih dalam tahap perkembangan.
Dikutip dari Hindustan Times, Kamis, gejala infeksi ini bisa jadi menjadi parah dan patut mendapatkan perhatian ekstra dari orang tua.
Direktur Medis Malik Radix Healthcare Dr. Ravi Malik, pediatri, MAMC menjelaskan hal-hal yang dianggap normal dan tidak bila anak terpapar pilek dan infeksi saluran pernapasan.
Enam hingga delapan kali pilek dalam setahun adalah hal yang normal
Menurut Akademi Pediatri Amerika, anak-anak biasanya mengalami 6-8 infeksi saluran pernapasan atas setiap tahun, terutama jika mereka bersekolah atau berada di tempat penitipan anak. Infeksi ini sebagian besar disebabkan oleh virus dan biasanya sembuh dalam 7-10 hari.
Batuk yang berlangsung lebih dari 4 minggu
Jika batuk berlangsung lebih dari empat minggu, batuk tersebut kronis dan harus dievaluasi dengan konsultasi dengan dokter.
Tanda bahaya yang membutuhkan tes lebih lanjut
Batuk berdahak yang terus-menerus, pneumonia berulang, gagal tumbuh, kuku jari tabuh, batuk berdarah, atau membutuhkan beberapa putaran antibiotik dalam setahun merupakan tanda-tanda masalah yang lebih serius. Dalam kasus seperti itu, pemeriksaan penunjang seperti tes darah, rontgen dada, spirometri, atau bahkan CT scan.
Alergi dan asma meningkat
Terdapat peningkatan yang signifikan pada asma bronkial dan alergi pada anak-anak, seperti rinitis alergi atau bronkitis, yang kemungkinan disebabkan oleh polusi atau urbanisasi. Kondisi ini seringkali memerlukan perawatan jangka panjang dengan bronkodilator, kortikosteroid inhalasi, atau antihistamin non-sedatif.
Inhaler dan nebulizer aman untuk anak-anak
Terapi inhalasi sering kali diperlukan untuk mengelola asma atau batuk alergi dan dapat digunakan dengan aman dari waktu ke waktu di bawah bimbingan medis.
Hindari pengobatan sendiri
Sirup obat batuk dan obat bebas harus dihindari, terutama pada anak di bawah enam bulan. Jika anak mengalami batuk yang mengganggu atau berkepanjangan, konsultasikan dengan dokter anak alih-alih mengobati anak di rumah.