Jakarta (KABARIN) - Pernah dengar soal penyakit usus buntu alias radang usus buntu (apendisitis)? Yup, ini salah satu kondisi darurat medis di sistem pencernaan yang cukup sering terjadi. Meski terkesan “biasa aja”, kalau nggak segera ditangani, usus buntu bisa jadi fatal banget, bahkan mengancam nyawa.
Nah, biar nggak salah kaprah, yuk kenalan lebih jauh sama si usus buntu ini.
Apa itu usus buntu?
“Usus buntu” yang sering kita dengar sebenarnya merujuk ke organ bernama apendiks, semacam kantong kecil panjangnya sekitar 5–10 cm yang nempel di usus besar bagian kanan bawah perut. Kalau apendiks tersumbat, bakteri di dalamnya bisa cepat berkembang biak → bikin peradangan, bengkak, sampai penuh nanah.
Penyakit ini paling sering muncul di usia 10–30 tahun. Kalau telat ditangani, apendiks bisa pecah dan bikin infeksi serius di rongga perut. Bahaya banget, kan?
Penyebab utama: sumbatan
Mayoritas kasus usus buntu terjadi karena ada sumbatan di rongga apendiks. Nah, sumbatan ini bisa dipicu oleh banyak hal, misalnya:
- Tinja (feses) yang mengeras dan nyumbat pintu apendiks.
- Pembengkakan jaringan usus buntu akibat infeksi di saluran cerna.
- Infeksi parasit, kayak cacing kremi atau ascariasis.
- Pertumbuhan tumor atau penyakit radang usus kronis.
- Trauma/cedera perut yang bikin aliran ke apendiks terhambat.
Kalau apendiks sudah tersumbat, bakteri terjebak di dalamnya, lalu timbul peradangan dan nanah. Dari sinilah usus buntu mulai jadi masalah serius.
Benarkah makanan bisa sebabkan usus buntu?
Nah, ini yang sering bikin bingung. Banyak mitos bilang kalau makan cabai atau bijinya bisa bikin usus buntu. Faktanya? Sampai sekarang belum ada bukti medis yang menunjukkan cabai langsung jadi penyebab radang usus buntu.
Tapi memang, beberapa dokter pernah nemu biji cabai atau paprika di apendiks pasien saat operasi. Diduga karena bijinya susah dicerna, bisa memicu sumbatan—meski kasusnya jarang banget.
Selain cabai, ada juga makanan lain yang sering dituduh jadi “biang keladi” usus buntu, di antaranya:
- Makanan pedas – bisa bikin perut iritasi, tapi bukan penyebab langsung.
- Makanan rendah serat – kayak sosis atau bakso, bikin sembelit → risiko sumbatan naik.
- Fast food – minim serat, gampang bikin konstipasi.
- Makanan tinggi garam – rawan bikin peradangan di usus.
- Buah berbiji – misalnya jambu atau anggur kalau dimakan dengan bijinya, bisa nyumbat usus (meski super jarang).
Intinya, makanan-makanan ini nggak otomatis bikin usus buntu kalau dikonsumsi wajar. Jadi, jangan langsung parno ya.
Bisa dicegah nggak sih?
Sayangnya, radang usus buntu belum ada cara pasti untuk dicegah. Tapi, risiko bisa ditekan dengan pola hidup sehat, seperti:
- Rajin makan makanan tinggi serat (sayur, buah, biji-bijian).
- Banyak minum air putih.
- Olahraga rutin biar pencernaan lancar.
Sebaliknya, kalau kebanyakan makan junk food, rendah serat, kurang minum, dan sering sembelit, risikonya bisa lebih besar.
Kalau suatu hari kamu ngerasa ada nyeri mendadak di perut kanan bawah, apalagi sampai disertai mual, muntah, demam, atau susah buang angin, jangan ditunda—langsung periksa ke dokter. Penanganan cepat bisa cegah komplikasi berbahaya.