Pemerintah aktifkan RPM guna cegah radioaktif yang masuk lewat kontainer

waktu baca 2 menit

Sedang digodok regulasi, tetapi tahap awal yang kita minta Radiation Portal Monitor (RPM) agar semua pelabuhan diaktifkan

Jakarta (KABARIN) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan pemerintah sudah bergerak cepat mencegah masuknya scrap besi yang mengandung radioaktif dengan beberapa kontainer dari Filipina sudah dikembalikan setelah terdeteksi terpapar Cesium-137.

Menjawab pertanyaan wartawan usai Forum Kolaborasi Pemulihan Ekosistem Gambut di Jakarta, Kamis, Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif menyampaikan isu impor scrap besi untuk daur ulang logam menjadi sumber cemaran Cesium-137 sudah dibahas oleh Satuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Cs-137.

"Sedang digodok regulasi, tetapi tahap awal yang kita minta Radiation Portal Monitor (RPM) agar semua pelabuhan diaktifkan," jelas Menteri Hanif Faisol Nurofiq.

Dia mengakui sebelumnya tidak semua RPM di pelabuhan aktif untuk mencegah masuknya impor barang-barang yang sudah tercemar zat radioaktif.

Namun saat ini pemerintah memastikan RPM kembali diaktifkan di seluruh pelabuhan yang menjadi titik masuk barang-barang dari negara lain untuk memastikan terbebas dari paparan radiasi di luar tingkat yang semestinya.

"Sekarang sudah aktif kembali, sehingga beberapa kontainer telah dikembalikan," katanya.

Sebelumnya Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso pada Senin (15/9) menyampaikan bahwa pemerintah menemukan sembilan dari 14 kontainer berisi scrap besi asal Filipina di Tanjung Priok terdeteksi paparan zat radioaktif Cesium-137.

Ia menyebut perusahaan pengimpor scrap besi itu tidak memiliki izin resmi, meski tidak merinci apakah ketiadaan izin tersebut terkait legalitas perusahaan atau izin impor.

Paparan Cesium-137 sendiri sebelumnya dilaporkan dialami oleh produk udang beku PT BMS yang diekspor ke AS, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

KLH/BPLH kemudian menyegel PT Peter Metal Technology (PMT) di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, yang diduga menjadi sumber cemaran radioaktif produk udang beku tersebut.

Pemerintah sudah melakukan upaya dekontaminasi di sejumlah titik, menyiapkan fasilitasi penyimpanan sementara limbah Cesium-137 dan penanganan kesehatan warga.

Menko Pangan Zulkifli Hasan dalam kesempatan pada Selasa (30/9) memastikan bahwa kasus kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 pada produk udang hanya terjadi di Kawasan Industri Modern Cikande dan tidak menyebar ke rantai pasok nasional maupun ekspor.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka