Jakarta (KABARIN) - Aryna Sabalenka akhirnya kembali ke lapangan untuk mempertahankan gelar juara di Wuhan Open setelah menikmati liburan singkat di Yunani. Petenis nomor satu dunia itu sempat rehat sejenak usai sukses meraih kemenangan back-to-back di US Open tahun ini.
Sabalenka memilih absen di turnamen WTA 1000 Beijing untuk memulihkan diri dari cedera ringan yang dialami di New York. Kini, ia merasa sudah sepenuhnya siap untuk bertanding lagi. “Saya merasa baik. Kami memutuskan untuk mengambil waktu ekstra agar bisa pulih dan mempersiapkan diri dengan benar. Secara fisik, saya siap untuk bertanding,” katanya dalam konferensi pers yang dikutip dari WTA.
Turnamen Wuhan Open punya kenangan manis untuk Sabalenka. Ia sudah tiga kali jadi juara di sana, yaitu pada 2018, 2019, dan 2024 setelah ajang itu sempat vakum lima tahun. Di dua pertandingan terakhirnya di Wuhan, Sabalenka mengalahkan Coco Gauff dan Zheng Qinwen, membuatnya mencatat rekor tak terkalahkan 17-0 di kota tersebut.
Kesuksesan itu menempatkannya sejajar dengan legenda seperti Serena Williams, yang pernah mencetak 21 kemenangan beruntun di Roma. Jika berhasil menang lagi tahun ini, Sabalenka akan jadi petenis keempat yang mampu meraih empat gelar berturut-turut di satu turnamen WTA dalam 30 tahun terakhir. “Saya tidak tahu apakah saya akan menang untuk keempat kalinya, tapi saya akan berusaha semaksimal mungkin agar bisa mengangkat trofi ini lagi,” ujarnya optimistis.
Sabalenka juga masih kokoh di puncak peringkat dunia dan akan menandai 52 pekan beruntun sebagai petenis nomor satu akhir bulan ini. Dengan 56 kemenangan dan empat gelar di musim ini, ia unggul jauh atas rival terdekatnya, Iga Swiatek, baik di peringkat dunia maupun dalam perburuan tiket WTA Finals di Riyadh.