Jakarta (KABARIN) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo bertemu dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Balai Kota Jakarta untuk membicarakan sejumlah kerja sama pembangunan di ibu kota.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah rencana pembangunan gedung Bank Jakarta di kawasan Lot 1 SCBD, Jakarta Selatan.
“Kami memohon persetujuan Pak Menteri untuk bisa disetujui pembangunan Gedung Bank Jakarta, dan kami akan segera bangun di SCBD untuk pusat Bank Jakarta dalam bentuk kerja sama dengan Kementerian Keuangan,” kata Pramono.
Selain proyek tersebut, keduanya juga menyinggung soal pengurangan dana bagi hasil dari pemerintah pusat untuk Jakarta. Pramono menegaskan bahwa Pemprov DKI sepenuhnya memahami dan akan mengikuti keputusan yang sudah ditetapkan.
“Kami akan mengikuti dan kami akan menyesuaikan, karena kami tahu pasti langkah yang diambil oleh pemerintah pusat sudah dipikirkan secara matang,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Purbaya menyambut positif rencana pembangunan gedung Bank Jakarta. Ia berharap proyek tersebut bisa dimulai tahun ini dan selesai dalam waktu 15 bulan.
Menurutnya, proyek itu akan memberikan dampak ekonomi yang besar, terutama dalam menciptakan lapangan kerja baru. “Dan yang paling penting apa? Saya nggak keluar uang. Uangnya dari Bank Jakarta. Jadi, Bank Jakarta cukup banyak uang. Daripada nggak dipakai, lebih baik dipakai untuk meningkatkan aktivitas perekonomian pembangunan,” kata Purbaya.
Ia menjelaskan bahwa gedung tersebut akan dibangun di atas lahan milik Kementerian Keuangan. Bank Jakarta akan menyewa lahan itu selama 50 tahun, sementara pemerintah pusat akan menerima 30 persen dari keuntungan gedung.
“Bank Jakarta pinjam tanah ke saya selama 50 tahun, saya kasih 50 tahun perjanjiannya. Nanti dibagi tiga ya. Pemerintah Pusat dapat 30 persen dari gedung itu,” jelasnya.
Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk memperkuat sektor keuangan daerah sekaligus mendorong pembangunan berkelanjutan di Jakarta.