Jakarta (KABARIN) - Langit Indonesia bakal tampak lebih terang dan memesona malam ini. Tepat pada 7 Oktober 2025, fenomena bulan purnama yang dikenal dengan sebutan Hunter’s Moon akan muncul dan bisa disaksikan dari berbagai wilayah di tanah air. Menariknya, Hunter’s Moon kali ini termasuk dalam kategori supermoon, yang artinya bulan berada di posisi paling dekat dengan Bumi.
Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, supermoon ini terjadi pada pukul 10.47 WIB dengan jarak sekitar 361 ribu kilometer dari Bumi. Karena jaraknya begitu dekat, tampilan bulan akan terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya.
Namun, efeknya tidak cuma di langit. Kedekatan bulan dengan Bumi bisa meningkatkan gaya gravitasi yang berpengaruh terhadap pasang surut air laut. Kondisi ini berpotensi menimbulkan banjir rob dan abrasi di beberapa wilayah pesisir. Jadi, masyarakat di daerah pantai sebaiknya tetap waspada.
Bersamaan dengan hujan meteor
Selain penampakan supermoon, langit Oktober 2025 juga bakal makin seru dengan munculnya dua fenomena hujan meteor. Pertama, hujan meteor Draconid yang aktif antara 6 hingga 10 Oktober, dengan puncaknya terjadi sehari setelah Hunter’s Moon, yaitu pada 8 Oktober.
Selanjutnya ada hujan meteor Orionid yang akan berlangsung mulai 2 Oktober hingga 7 November, dan mencapai puncaknya sekitar 20–21 Oktober. Kalau langit cerah, kamu beruntung banget bisa melihat bulan penuh bersinar di antara bintang jatuh yang melintas.
Asal-usul nama Hunter’s Moon
Julukan “Hunter’s Moon” berasal dari kebiasaan masyarakat di masa lalu, terutama suku asli Amerika dan para petani kolonial. Bulan purnama di bulan Oktober ini menjadi tanda dimulainya musim berburu untuk persiapan menghadapi musim dingin.
Astrolog Kyle Thomas menjelaskan, “Hunter’s Moon sangat penting bagi suku-suku asli Amerika dan petani kolonial karena menandai periode penting dalam setahun untuk mengumpulkan daging guna mempersiapkan diri menghadapi musim dingin.”
Fenomena ini juga muncul setelah “Harvest Moon”, yaitu bulan purnama yang terjadi saat musim panen. Setelah ladang dibersihkan, hewan-hewan seperti rusa dan rubah biasanya keluar untuk mencari sisa tanaman, sehingga memudahkan para pemburu menemukan mangsa mereka.
The Old Farmer’s Almanac juga menyebut, “Karena para pemanen telah memanen ladang, para pemburu dapat dengan mudah melihat rusa-rusa gemuk dan hewan-hewan lain yang keluar untuk memungut hasil panen.”
Fenomena Hunter’s Moon bukan cuma indah dilihat, tapi juga sarat makna sejarah. Jadi, kalau malam ini langit sedang cerah, sempatkan waktu untuk menengadah dan menikmati keindahan supermoon yang hanya muncul beberapa kali dalam setahun. Siapa tahu kamu juga bisa melihat meteor yang melintas di antara cahaya bulan.