Samarinda (KABARIN) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengemukakan Sekolah Garuda menawarkan tiga pilar keunggulan utama yang membedakannya dari model sekolah lain, sebagai bagian dari upaya Presiden Prabowo Subianto meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
“Diharapkan Sekolah Garuda ini nanti bisa menjadi jembatan bagi siswa-siswa yang memiliki prestasi akademik, dijadikan sebagai kader-kader bangsa yang memiliki kesempatan bisa melanjutkan sekolah di jenjang yang lebih tinggi, bersyukur kalau nanti bisa melanjutkan di kampus-kampus ternama di berbagai negara. Ini adalah satu ikhtiar yang harus kita sama-sama sukseskan,” kata Saifullah Yusuf (Gus Ipul) usai menghadiri acara peluncuran Sekolah Garuda di SMAN 10 Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu.
Ia menyebutkan pilar pertama adalah perannya sebagai penyeimbang akses, yang memberikan kesempatan setara bagi setiap anak berprestasi dari seluruh pelosok negeri.​​​​​​ Pilar kedua berfokus pada penyiapan karakter pemimpin yang tangguh untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 dan pilar ketiga secara unik memadukan keunggulan akademik dengan semangat pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
"Program ini dirancang bukan sekadar sebagai sekolah unggulan biasa, melainkan sebagai wadah pembentukan generasi sains dan teknologi masa depan yang berjiwa Pancasila," ucap Gus Ipul.
Menurut dia, visi utama Sekolah Garuda adalah melahirkan individu yang cerdas secara intelektual, kuat dalam karakter, serta memiliki kepekaan tinggi terhadap sesama.
Untuk merealisasikan visi tersebut, pemerintah menerapkan dua pendekatan strategis yang berbeda.
Pendekatan pertama adalah melalui model Sekolah Garuda Transformasi, yang bertujuan menguatkan SMA/MA unggulan yang sudah ada agar mampu bersaing dan menembus universitas terbaik di tingkat dunia.
Pada tahun ini, sebanyak 12 sekolah di 11 provinsi telah berhasil lolos seleksi nasional, termasuk SMAN 10 Samarinda.
Pendekatan kedua adalah pendirian Sekolah Garuda Baru, yang dibangun dari nol di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Model sekolah ini dirancang dengan kurikulum berbasis data, fasilitas yang efisien, serta fokus pada pemberdayaan masyarakat lokal di sekitarnya.
Pemerintah menargetkan pada tahun 2029 akan ada 80 Sekolah Garuda Transformasi dan 20 Sekolah Garuda Baru yang beroperasi.
Gus Ipul menyebut para siswa Sekolah Garuda bukan hanya murid, melainkan penanda zaman perubahan.
"Jadilah generasi yang berani bermimpi dan bekerja keras, belajarlah bukan sekadar untuk diri sendiri tetapi untuk mengangkat bangsa. Jadikan ilmu sebagai cahaya dan karakter sebagai arah," katanya.
Pengenalan Sekolah Garuda ini dilaksanakan secara serentak di 16 titik di seluruh Indonesia, yang terdiri atas 12 lokasi Sekolah Garuda Transformasi dan 4 lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru.
Berikut daftar 12 Sekolah Garuda Transformasi:
- SMAN 10 Fajar Harapan, Aceh
- SMA Unggul Del, Sumatera Utara
- MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan
- SMAN Unggulan MH Thamrin, Jakarta
- SMA Cahaya Rancamaya, Jawa Barat
- SMA Taruna Nusantara, Jawa Tengah
- SMA Pradita Dirgantara, Jawa Tengah
- SMAN 10 Samarinda, Kalimantan Timur
- SMAN Banua BBS, Kalimantan Selatan
- MAN Insan Cendekia Gorontalo, Gorontalo
- SMAN Siwalima Ambon, Maluku
- SMA Averos Sorong, Papua Barat Daya
Adapun empat lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru masing-masing berada di Kabupaten Belitung Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Konawe Selatan, dan Kabupaten Bulungan.