Kuala Lumpur (KABARIN) - Malaysia menyambut positif kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Gaza yang dinilai membawa harapan baru bagi rakyat Palestina. Kesepakatan ini dianggap sebagai langkah penting untuk menghentikan kekerasan yang telah berlangsung berbulan-bulan.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyatakan bahwa perkembangan ini memberi secercah harapan bagi warga Gaza yang selama ini menderita akibat konflik dan kerusakan yang meluas. Ia berharap gencatan senjata ini bisa menjadi awal dari perdamaian yang lebih stabil di kawasan tersebut.
“Saya menyambut baik laporan kemajuan dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza. Perkembangan ini menawarkan secercah harapan setelah berbulan-bulan penderitaan dan kehancuran yang tak tertahankan,” ujar Anwar di Kuala Lumpur, Kamis.
Anwar menekankan pentingnya upaya tulus untuk menghentikan kekerasan dan melindungi nyawa warga sipil. Ia juga menegaskan bahwa Malaysia tetap berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Palestina untuk memperjuangkan keadilan, martabat, dan kemerdekaan. Perdana Menteri itu mendorong semua pihak agar memanfaatkan momentum ini untuk bergerak menuju perdamaian yang langgeng.
Kesepakatan ini sebelumnya diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu, di mana Israel dan Hamas menyepakati tahap pertama rencana perdamaian yang diusulkan AS. Trump menjelaskan melalui platform Truth Social bahwa kesepakatan tersebut mencakup pembebasan seluruh sandera Israel dan penarikan pasukan Israel ke garis yang telah disepakati sebagai langkah awal menuju perdamaian yang kuat dan abadi. Ia juga memberikan apresiasi kepada para mediator, termasuk Turki, yang telah membantu menengahi kesepakatan ini.
Hamas sendiri mengonfirmasi kesepakatan tersebut, menyatakan bahwa perang di Gaza akan berakhir, pasukan Israel ditarik, bantuan dikirim, dan pertukaran tahanan dilakukan. “Hamas mengumumkan telah mencapai sebuah kesepakatan yang meliputi berakhirnya perang di Jalur Gaza, penarikan pasukan Israel, pengiriman bantuan, serta pertukaran tahanan,” ujar kelompok itu dalam pernyataan resmi Rabu. Kedua pihak juga telah bertukar daftar tahanan yang akan dibebaskan.