Jakarta (KABARIN) - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memerintahkan evaluasi menyeluruh perayaan HUT ke-80 TNI tahun ini mulai dari pemilihan lokasi hingga rangkaian acaranya. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Freddy Ardianzah bilang evaluasi juga menyentuh berbagai kendala yang terjadi di lapangan.
“Kita juga mengevaluasi hal lain ya terkait dengan lokasi pelaksanaan, kemudian beberapa kendala-kendala di lapangan,” ujarnya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis.
Freddy menambahkan tujuan evaluasi ini supaya perayaan HUT TNI tahun depan bisa digelar lebih baik dan lebih aman. Fokus utama yang dievaluasi adalah penerapan sistem keselamatan prajurit agar insiden tewasnya dua prajurit tahun ini tidak terulang.
“Kita berharap di setiap kegiatan itu zero accident. Prioritas keamanan selalu diutamakan dalam setiap kegiatan,” jelas Freddy.
Meski begitu, Freddy belum mau menjelaskan secara rinci rekomendasi kebijakan hasil evaluasi internal TNI terkait acara tersebut.
Insiden yang memicu evaluasi ini terjadi saat HUT TNI ke-80. Prajurit TNI AL Praka Marinir Zaenal Mutaqim meninggal saat terjun payung dalam parade armada laut di Teluk Jakarta pada 2 Oktober. Zaenal tergabung dalam tim terjun payung yang sedang simulasi tempur HUT TNI.
Beberapa hari kemudian, Prajurit Satu Johari Alfarizi dari Kostrad meninggal setelah jatuh dari tank yang dipindahkan untuk persiapan puncak HUT TNI di Monas pada 5 Oktober. Johari jatuh dari ketinggian sekitar 4 meter, mengalami beberapa patah tulang, dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Evaluasi ini diharapkan bisa membuat perayaan HUT TNI tahun depan lebih tertata dan aman bagi seluruh prajurit.