AS dan Tiongkok lanjut konsultasi dagang di tengah ketegangan kedua negara

waktu baca 2 menit

Beijing (KABARIN) - Amerika Serikat dan Tiongkok dikabarkan masih terus menjalin komunikasi untuk membahas isu perdagangan meski hubungan ekonomi keduanya sedang memanas. Hal ini disampaikan langsung oleh Kementerian Perdagangan China pada Selasa (15/10).

“Kedua pihak tetap menjalin komunikasi dalam kerangka mekanisme konsultasi perdagangan China-AS dan telah menggelar pembicaraan tingkat kerja kemarin,” tulis pernyataan resmi kementerian tersebut.

Menurut Kementerian Perdagangan China, sudah ada empat putaran konsultasi sebelumnya yang menunjukkan bahwa kedua negara sebenarnya masih bisa menemukan titik temu dalam menyelesaikan masalah, asalkan berpegang pada prinsip saling menghormati dan kesetaraan.

Namun, Beijing juga memberi peringatan keras kepada Washington agar tidak bersikap ganda dalam hubungan bilateral. “Washington tidak dapat di satu sisi menyerukan dialog, tetapi di sisi lain mengancam, menekan, atau memberlakukan pembatasan baru terhadap Beijing. Ini adalah pendekatan yang keliru dalam berinteraksi dengan China,” tegas pernyataan itu.

Pernyataan ini muncul tak lama setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menerapkan tarif hingga 100 persen untuk produk asal China sebelum 1 November mendatang. Trump menuduh Beijing bersikap “terlalu agresif” dalam perdagangan internasional.

Sebagai bentuk respons, Kementerian Perdagangan China langsung bergerak cepat. Mereka mengumumkan kebijakan baru berupa pengendalian ekspor terhadap sejumlah komoditas strategis mulai 8 November nanti. Daftarnya mencakup unsur tanah jarang menengah dan berat, baterai litium, bahan anoda grafit buatan, hingga peralatan penambangan dan pemrosesan logam tanah jarang serta bahan berkekuatan tinggi.

Langkah ini dipandang sebagai sinyal kuat bahwa Beijing siap “menekan balik” kebijakan proteksionis AS dan mempertahankan posisi pentingnya dalam rantai pasok global. Perseteruan antara dua raksasa ekonomi dunia ini pun diperkirakan akan terus berlanjut, terutama di sektor teknologi dan industri strategis.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Indonesia dan Tiongkok tingkatkan kerja sama dalam produk halal

Baca juga: Indonesia dan Tiongkok perkuat kerja sama dalam pengembangan AI

Bagikan

Mungkin Kamu Suka