Skemanya ini boleh tidak campuran atau hibrid, jadi boleh tidak kita mau buat langsung konkret hibrid
Jakarta (KABARIN) - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menggelar pertemuan untuk membahas skema pembangunan rumah susun di wilayah perkotaan.
Dalam pertemuan itu, Maruarar atau yang akrab disapa Ara menyebut pihaknya ingin membahas kemungkinan penerapan skema campuran atau hibrida agar program rusun bisa lebih konkret dan fleksibel.
“Skemanya saya mau bahas dengan Bapak (Purbaya) sekarang. Skemanya ini boleh tidak campuran atau hibrid, jadi boleh tidak kita mau buat langsung konkret hibrid,” ujar Ara di Jakarta, Selasa.
Purbaya menilai rumah susun di perkotaan harus dibangun dengan konsep yang manusiawi agar masyarakat bisa tinggal dengan nyaman. “Kalau saya pikir memang yang paling manusiawi untuk masyarakat,” katanya.
Ara sepakat dengan pandangan tersebut dan menegaskan bahwa aturan bisa disesuaikan demi menghadirkan hunian yang lebih layak bagi rakyat. “Kalau Pak Menkeu memang ingin membuat rumah untuk rakyat lebih manusiawi maka kita bisa ubah aturannya agar lebih manusiawi,” ujar Ara.
Pertemuan keduanya berlangsung di Kantor Kementerian PKP. Purbaya tiba sekitar pukul 17.10 WIB dan disambut langsung oleh Ara bersama sejumlah pejabat, termasuk Sekretaris Jenderal Kementerian PKP Didyk Choiroel dan Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho. Sesampainya di lokasi, Purbaya sempat melayani permintaan swafoto dari beberapa orang.
Sebelumnya, Ara sudah dua kali bertemu dengan Gubernur Jakarta untuk membahas rencana menghadirkan rumah subsidi di tengah kota. Ia memastikan program tersebut akan diwujudkan dalam bentuk rumah susun, bukan hunian tapak.
Dalam waktu dekat, Ara berencana mengumumkan skema subsidi rumah di perkotaan, khususnya di Jakarta. Ia juga menggandeng Kementerian Keuangan dan BP Tapera agar program rumah subsidi di kota ini bisa segera terealisasi.
