Target Bapak Presiden Prabowo, 2029-2030, semua listrik di desa sudah harus terlayani. Ada 5.700 desa yang belum ada listriknya, 400 dusun yang belum ada listriknya.
Palembang (KABARIN) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mempercepat program listrik desa untuk memastikan seluruh pelosok Indonesia memiliki akses energi.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat mengunjungi Desa Bandar Jaya, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, mengatakan program ini sejalan dengan target Presiden Prabowo Subianto agar semua desa sudah teraliri listrik paling lambat 2030.
“Target Bapak Presiden, 2029-2030, semua listrik di desa sudah harus terlayani. Ada 5.700 desa yang belum ada listriknya, 400 dusun yang belum ada listriknya,” ujar Bahlil.
Desa Bandar Jaya menjadi prioritas dengan rencana pembangunan jaringan tegangan menengah sepanjang 5,3 kilometer, jaringan tegangan rendah 3,42 kilometer, gardu distribusi 100 kVA, dan penyambungan untuk 63 calon pelanggan baru.
“Untuk Desa Bandar Jaya, kami sudah mulai memasang tiang listrik. Secara ekonomis rutenya cukup berat. Bayangkan, hanya untuk melayani 65 rumah, harus memasang tiang sepanjang 8 kilometer sirkuit, setara 4 kilometer garis lurus,” tambah Bahlil.
Ia mengakui tantangan teknis dan biaya tinggi menjadi hambatan, tapi pemerintah tetap berkomitmen menjangkau seluruh wilayah sebagai bentuk nyata kehadiran negara.
Data PLN menyebut program listrik desa 2025 akan menjangkau 1.285 lokasi dengan total 77.616 pelanggan. Infrastruktur yang dibangun meliputi JTM 4.770 kilometer, JTR 3.265 kilometer, dan gardu distribusi dengan kapasitas total 94.040 kVA.
Wilayah dengan desa terbanyak belum terlistriki antara lain Nusa Tenggara Timur 153 desa, Jawa Timur 128 desa, Jawa Barat 104 desa, Jawa Tengah 96 desa, Sumatera Utara 78 desa, serta Papua Barat Daya dan Sulawesi Tengah masing-masing 62 desa.