Australia tegaskan komitmen perkuat aliansi militer dengan Indonesia

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Panglima Angkatan Bersenjata Australia (ADF) David Jhonston menegaskan komitmen negaranya untuk memperkuat aliansi militer dengan Indonesia di tengah gejolak global yang disebutnya semakin menantang.

“Komitmen kita terhadap dialog, serta dalam mendorong perdamaian dan keamanan kawasan, berlangsung di tengah situasi keamanan global yang semakin menantang dan tidak pasti,” kata Jhonston dalam konferensi pers usai bertemu dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Jakarta, Jumat.

Jhonston menuturkan bahwa ketegangan di kawasan semakin meningkat akibat adanya perilaku yang berbahaya dan mengganggu stabilitas yang tidak sejalan dengan hukum internasional.

Persaingan strategis dan pembangunan kekuatan militer berskala besar, lanjutnya, juga mengancam keseimbangan strategis yang selama puluhan tahun telah menopang keamanan dan kemakmuran kawasan.

Kendati menegaskan bahwa Australia akan membela kepentingan negaranya jika terjadi tindakan yang tidak profesional, Jhonston menekankan bahwa Australia mengakui pentingnya stabilitas dan kedaulatan Indonesia, demi keamanan negaranya sendiri.

“Sebagai negara tetangga dekat, Australia mengakui pentingnya stabilitas, keamanan, dan kedaulatan Indonesia sebagai bagian yang sangat penting dari kepentingan keamanan Australia sendiri,” ucapnya.

Lebih lanjut, Jhonston menuturkan bahwa aksi nyata dari kemitraan kedua negara melalui pelatihan dan kerja sama, terjalin semakin erat setelah penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (Defence Cooperation Agreement).

“Perjanjian ini mempermudah kerja sama antara militer kita dengan meningkatkan interoperabilitas dalam berbagai bidang seperti keamanan maritim, kontra-terorisme, bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana, dukungan logistik, pendidikan dan pelatihan, serta kerja sama industri pertahanan,” tuturnya.

Jhonston merinci bahwa ADF dan TNI telah melaksanakan sekitar 20 latihan gabungan tahunan dan dua tahunan. Pada akhir tahun 2024, keduanya menyelenggarakan latihan gabungan terbesar, yaitu Latihan Keris Woomera yang melibatkan lebih dari 2.000 personel Australia dan Indonesia.

Latihan yang berfokus pada operasi amfibi, maritim, udara, dan darat, tersebut merupakan salah satu latihan terbesar yang pernah dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Australia di luar negeri pada tahun lalu.

Pada Juli 2025, TNI bergabung dengan dalam latihan terbesar Latihan Talisman Sabre di Australia yang melibatkan lebih dari 40.000 personel militer dari 19 negara mitra.

“Dalam waktu dekat, kita juga akan melaksanakan Latihan Bhakti Kanyini yang berfokus pada bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana, serta Latihan Rajawali yaitu latihan mobilitas udara,” sambung Jhonston.

Dirinya juga menuturkan bahwa ADF menantikan kehadiran TNI di Australia untuk mengikuti latihan tempur udara terbesarnya Latihan Pitch Black, serta latihan maritim regional unggulan Exercise Kakadu.

Adapun kunjungan Jhonston ke Jakarta dalam rangka menghadiri dialog pertahanan tingkat tinggi tahunan.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka