Jakarta (KABARIN) - Hangtuah Jakarta melepas Sultan Prawira sekaligus menandai berakhirnya kerja sama singkat antara klub asal Jakarta dengan mantan pemain Borneo Hornbills itu karena performa sang pemain dinilai tidak memenuhi ekspektasi klub pada musim 2025.
Sultan direkrut Hangtuah sebelum musim 2025 dimulai dengan harapan dapat menambah daya serang tim. Namun, kontribusinya di lapangan justru terbatas.
Mengutip data di laman IBL, pemain muda itu hanya tampil dalam tujuh pertandingan dengan rata-rata 5,7 menit per gim di sepanjang musim reguler 2025.
Sebelum bergabung dengan Hangtuah, Sultan sempat mencuri perhatian saat tampil bersama Borneo Hornbills pada musim debutnya di 2023. Dalam 29 pertandingan musim reguler, ia mencatatkan rata-rata 3,3 poin dan 1,8 rebound per gim, dengan waktu bermain 13,3 menit. Ia juga tampil di babak playoff dengan sumbangan 4,5 poin dalam dua laga.
Namun performanya menurun drastis pada musim 2024. Saat itu, Borneo mengalami masa sulit dan Sultan hanya dimainkan dalam 17 laga dengan rata-rata 3,7 menit per gim. Statistik tersebut jauh dari capaian musim perdananya, hingga akhirnya ia dilepas oleh Borneo.
Hangtuah kemudian memberikan kesempatan bagi Sultan untuk bisa mengembalikan performanya. Manajemen klub berharap kemampuan ofensifnya dapat menambah produktivitas tim, terutama setelah mereka menargetkan peningkatan performa di bawah pelatih Wahyu Widayat Jati.
Akan tetapi, kontribusi Sultan tak berkembang sesuai harapan. Minimnya menit bermain menjadi indikasi bahwa ia gagal menembus rotasi utama Hangtuah, yang pada akhirnya membuat manajemen enggan memperpanjang kontraknya untuk musim depan.
Pada IBL 2025, Hangtuah berhasil mencapai babak playoff IBL di bawah asuhan Wahyu Widayat Jati, namun tersingkir di putaran pertama setelah kalah 1–2 dari Dewa United Banten.
Baca juga: Anthony Beane dipertahankan Pelita Jaya untuk IBL musim 2026
Baca juga: Jelang IBL musim 2026, Borneo Hornbills lepas guard Baltazar Noerisqun