Mikroplastik di air hujan bisa tingkatkan risiko stroke bagi penderita diabetes

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengingatkan masyarakat bahwa mikroplastik yang akhir-akhir ini diketahui terkandung di air hujan di Jakarta bisa menambah risiko bagi pasien diabetes terkena stroke bila masuk ke dalam pembuluh darah.

"Ketika ada orang dengan diabetes juga merokok, ditambah juga (terpapar) mikroplastik maka risiko terjadinya serangan jantung dan serangan stroke bisa meningkat," kata Ketua Sub Kelompok Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rahmat Aji Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat.

Mikroplastik yang berasal dari degradasi limbah plastik termasuk serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban serta sisa pembakaran sampah plastik berukuran bahkan bisa lebih kecil dari debu dan bakteri.

Rahmat menyampaikan, ketika masuk ke dalam organ tubuh, mikroplastik akan menimbulkan peradangan atau perlukaan di organ tersebut.

Bila peradangan terjadi di saluran pernapasan, misalnya, maka menyebabkan masalah kesehatan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan lainnya.

Mikroplastik yang berukuran lebih kecil bahkan bisa ke dalam pembuluh darah dan mengakibatkan perlukaan di sana.

"Apalagi kalau perlukaannya di jantung, di otak, efeknya bisa serangan jantung maupun stroke. Tapi hal ini menjadi faktor risiko, bukan serta-merta mikroplastik ini menjadi agen tunggal penyebab penyakitnya," kata Rahmat.

Sementara pasien diabetes sebenarnya sudah berisiko lebih tinggi terkena stroke dibandingkan orang tanpa diabetes, karena kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah.

Rahmat mengatakan efek mikroplastik bagi kesehatan membutuhkan waktu bertahun-tahun atau tak seketika dialami mereka yang terpapar.

Mikroplastik menjadi bahan perbincangan berbagai kalangan belakangan ini, seiring publikasi hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bahwa air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik.

Penelitian yang sebenarnya dilakukan pada tahun 2022 itu menunjukkan mikroplastik dalam setiap sampel air hujan di ibu kota terbentuk dari degradasi limbah plastik melayang di udara akibat aktivitas manusia.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka