Jakarta (KABARIN) - Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 resmi dibuka di Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan, dan akan berlangsung hingga 2 November 2025. Tahun ini, perhelatan mode terbesar di Indonesia itu hadir dengan semangat baru bertajuk “The Legacy of Style”, yang menjadi perayaan atas warisan budaya dan kreativitas tanpa batas di industri fashion tanah air.
Memasuki tahun ke-18 penyelenggaraannya, JFW 2026 ingin mengajak para pelaku mode untuk menghargai masa lalu sambil terus berinovasi menatap masa depan. Tema ini menjadi refleksi bahwa fashion Indonesia memiliki akar budaya yang kuat sekaligus potensi besar untuk terus berkembang di kancah global.
“‘Legacy of Style’ karena kita selalu di Indonesia dihadapkan dengan warisan yang tidak ada ujungnya, setiap kita explore pasti ada yang baru, dan lalu kita melihat ke depan,” ujar CEO GCMedia Group sekaligus Chairman Jakarta Fashion Week, Svida Alisjahbana, dalam konferensi pers pembukaan JFW 2026 di Jakarta, Senin.
Svida menjelaskan bahwa setiap desainer yang tampil tahun ini akan membawa koleksi yang mencerminkan nilai-nilai warisan budaya sekaligus inovasi.
“Dari ‘Legacy of Style’ ini kita juga menggugah para desainer untuk melihat fashion collection-nya itu membawa ke depan. Tetapi tidak pernah melupakan masa lalunya. Masa lalu kita dari sisi kostum, dari sisi tekstil, dan sebagainya,” tambahnya.
Lebih dari sekadar ajang pamer busana, JFW 2026 juga dirancang sebagai platform edukatif dan kolaboratif. Sejumlah inisiatif untuk memajukan ekosistem fashion Indonesia diwujudkan melalui program seperti Fashionlink, DEWI’s Luxe Market, Fashion Force Award, serta forum diskusi Center Stage dan pertunjukan mode ikonik DEWI Fashion Knights.
Tak hanya diikuti oleh desainer Tanah Air, JFW 2026 juga membuka panggung untuk para kreator berbakat dari kawasan ASEAN, termasuk Malaysia, Singapura, dan Filipina.
“Kami membuka tahun ini, kami melihat perkembangannya bahwa minat untuk berpartisipasi dalam Jakarta Fashion Week bukan dari Indonesia saja,” tutur Svida.