KPK duga Gubernur Riau sempat panik dan sembunyi di kafe saat OTT berlangsung

waktu baca 2 menit

KPK pada tanggal yang sama, mengonfirmasi sudah menetapkan tersangka pasca-OTT tersebut

Jakarta (KABARIN) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap dugaan bahwa Gubernur Riau Abdul Wahid sempat merasa curiga dan memilih bersembunyi di sebuah kafe saat operasi tangkap tangan berlangsung di wilayahnya.

Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengatakan kecurigaan itu muncul setelah tim KPK lebih dulu menangkap Kepala Unit Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan dari Dinas PUPRPKPP Riau yang membawa uang diduga akan diserahkan kepada sang gubernur.

“Kami menduga bahwa memang sudah janjian. Kemudian janjian jam segini kok enggak datang, enggak ada. Kemungkinan dia sudah mulai curiga hingga akhirnya tim datang ke lokasi,” ujar Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

Asep menambahkan kafe tempat Abdul Wahid bersembunyi ternyata berada tak jauh dari rumahnya. Lokasinya masih dalam satu deretan bangunan yang sama, sehingga memudahkan tim KPK untuk menemukannya.

“Jadi, kafe itu bukan kafe yang jauh, bukan. Kafe itu ada di jajaran itunya (rumahnya, red.),” jelasnya.

KPK sebelumnya melakukan operasi tangkap tangan pada 3 November 2025 dan mengamankan sembilan orang, termasuk Gubernur Riau Abdul Wahid. Sehari setelahnya, Tenaga Ahli Gubernur Riau, Dani M. Nursalam, akhirnya menyerahkan diri ke KPK.

Setelah melakukan pemeriksaan intensif, KPK resmi menetapkan Abdul Wahid, Kepala Dinas PUPRPKPP Riau M. Arief Setiawan, dan Tenaga Ahli Dani M. Nursalam sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pemerasan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau tahun anggaran 2025.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka