Jakarta (KABARIN) - Polda Metro Jaya menegaskan terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta bukanlah orang yang anti terhadap agama tertentu dan tidak terkait dengan organisasi atau kelompok manapun.
"Kita juga ingin meluruskan kepada masyarakat, memang kejadian terjadi di tempat ibadah, tetapi yang bersangkutan ini bukan anti agama tertentu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, saat ditemui di Jakarta, Senin.
Mengenai motif pelaku, Budi menjelaskan penyelidikan masih terus berjalan. "Diduga ada kurang perhatian dari keluarga dan ini sudah menumpuk. Dari rumah, keluarga, dan lingkungan sekitar, ini menjadi akumulasi yang seharusnya kita pahami dan beri empati," katanya.
Detasemen Khusus Densus 88 masih mendalami kemungkinan keterkaitan antara terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading pada Jumat 7 November siang dengan jaringan teror.
"Densus 88 menganalisis apakah ada kaitannya dengan pelaku aksi teror lainnya termasuk motifnya. Itu menjadi kewenangan Densus 88," jelas Budi.
Penyelidikan juga menyasar aktivitas media sosial terduga pelaku untuk menelusuri kemungkinan pernah bergabung dalam grup atau komunitas daring yang terkait dengan kelompok teror. Polisi terus menelisik semua aspek terkait kasus ini untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.