juga memiliki ketertarikan pada konten kekerasan
Jakarta (KABARIN) - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri mengungkapkan bahwa siswa yang diduga menjadi pelaku dalam kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan kurang bergaul dengan teman-temannya.
“Berdasarkan keterangan yang kami himpun, ABH yang terlibat dalam kasus ledakan ini dikenal sebagai pribadi yang tertutup, jarang bergaul dan dia juga memiliki ketertarikan pada konten kekerasan serta hal-hal yang ekstrem,” ujar Asep dalam konferensi pers di Jakarta.
Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui bahwa pelaku merupakan siswa aktif di sekolah tersebut dan bertindak secara mandiri tanpa keterlibatan jaringan teror mana pun. Polisi juga telah melakukan penggeledahan di rumah pelaku dan memeriksa 18 saksi, termasuk korban, guru, teman sekolah, serta anggota keluarga pelaku.
Selain itu, Asep menjelaskan seluruh korban ledakan sudah mendapat penanganan medis di berbagai fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, RS Yarsi, RS Pertamina, Balai Kesehatan Lantamal, Puskesmas Kelapa Gading, dan RS Polri.
Hingga laporan terakhir, jumlah korban tercatat sebanyak 96 orang. Dari angka itu, 67 mengalami luka ringan, 26 luka sedang, dan tiga luka berat. Sebanyak 68 orang sudah diperbolehkan pulang, sementara 28 lainnya masih menjalani perawatan.
“Untuk 28 orang yang masih dirawat, tercatat ada 13 orang di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, satu orang di Rumah Sakit Polri, dan 14 orang di Rumah Sakit Yarsi,” jelas Asep.
Ia menambahkan bahwa pasien di RS Pertamina, Balai Kesehatan Lantamal, serta Puskesmas Kelapa Gading sudah diperbolehkan pulang setelah kondisi mereka membaik.