Jakarta (KABARIN) - Direktur Imunisasi Kemenkes, dr. Prima Yosephine, bilang kemajuan teknologi seperti kecerdasan artifisial AI bisa dimanfaatkan pemerintah untuk menyampaikan informasi penting soal kesehatan, termasuk pencegahan kanker leher rahim atau HPV.
"Supaya kita bisa tingkatkan kesehatan masyarakat, terutama generasi muda, kita harus pintar bikin pesan-pesan yang bisa sampai ke masyarakat lewat berbagai media," kata Prima saat acara Kelas Jurnalis Lawan Misinformasi Kanker Leher Rahim di Era Digital di Jakarta, Senin.
Prima menekankan pentingnya menyampaikan isu kesehatan dengan bahasa yang gampang dimengerti, biar masyarakat lebih mudah menyerap informasi. Pemanfaatan teknologi juga bisa membantu menyebarkan pesan positif seperti manfaat vaksin HPV dan cara mengendalikan kanker leher rahim.
Menurutnya, arus informasi yang deras seharusnya bisa bantu menurunkan angka kasus kanker leher rahim karena masyarakat jadi lebih paham bahaya HPV dan pentingnya vaksinasi.
"Kalau semua bisa diimunisasi, angka kesakitannya bisa turun signifikan, dan kita nggak perlu keluar biaya besar buat merawat orang yang sudah terdiagnosa penyakit ini," jelasnya.
Prima juga bilang pemerintah sering menghadapi tantangan terkait informasi kesehatan yang nggak benar, terutama soal vaksin. Saat Bulan Imunisasi Anak Sekolah BIAS tiap Agustus, konten negatif soal efek vaksin biasanya banyak muncul.
Untuk mengatasi hal ini, Kemenkes gencar pakai kanal berbasis AI, seperti chatbot edukasi Ngobrolin HPV, untuk memberikan info soal kanker leher rahim dan pentingnya imunisasi HPV.
Kemenkes juga pakai social media listening untuk memantau opini negatif di berbagai media dan menggunakan WhatsApp untuk mengingatkan nomor yang terdaftar di aplikasi ASIK Satu Sehat supaya vaksinasi HPV tidak terlewat.