Jakarta (KABARIN) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjelaskan penyebab pohon yang menimpa lintasan MRT di kawasan Senayan adalah angin kencang yang menerjang Jakarta Selatan. Pramono mengatakan kondisi cuaca belakangan ini memang tidak stabil dan cukup ekstrem.
"Kemarin yang terjadi, yang mengakibatkan MRT terganggu, itu betul-betul karena angin kencang dan kemudian tercabut sampai dengan akar-akarnya," ujar Pramono di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan bahwa cuaca buruk paling terasa di wilayah Dharmawangsa, Pondok Indah, dan Senayan. Padahal, Pemprov DKI sudah melakukan pemangkasan dan perapihan terhadap puluhan ribu pohon untuk mencegah risiko tumbang.
Untuk menghindari insiden serupa, Pramono kembali meminta jajarannya agar mempercepat pemangkasan pohon yang dianggap rawan.
"Maka dengan demikian, saya tetap menginstruksikan kepada jajaran Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk segera merapikan, memotong semua," katanya.
Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras disertai angin kencang memicu banyak pohon tumbang di beberapa titik Jakarta. Pada Kamis 20 November, sebuah pohon besar ambruk di Jalan Sisingamangaraja tepat di depan gedung Kementerian Luar Negeri dan mengenai lintasan MRT Jakarta.
Insiden serupa juga terjadi di Jalan Metro Pondok Indah dan Jalan Dharmawangsa yang bahkan menimbulkan korban jiwa. Beberapa kecamatan di Jakarta Timur pun melaporkan kejadian pohon tumbang.
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI mengungkapkan bahwa mereka sudah memangkas lebih dari 62 ribu pohon sebagai langkah pencegahan. Distamhut juga menyediakan skema santunan bagi warga yang terdampak pohon tumbang dengan nilai hingga Rp50 juta untuk korban meninggal dan Rp25 juta untuk kerusakan bangunan atau kendaraan.
Pengajuan klaim dapat dilakukan lewat email distama@jakarta.go.id atau dengan datang langsung ke kantor Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta.