Jakarta (KABARIN) - Kasus bayi mengalami henti napas akibat tersedak atau tenggelam bisa muncul tanpa tanda apa pun sehingga membutuhkan pertolongan secepat mungkin. Di situasi seperti ini, CPR menjadi prosedur penting untuk menjaga aliran oksigen tetap berjalan sampai tenaga medis tiba.
CPR atau RJP adalah tindakan pertolongan pertama yang membantu mengembalikan sirkulasi darah dan kemampuan bernapas seseorang. Ketika darah berhenti mengalir, kerusakan otak dapat terjadi dalam waktu singkat dan bisa berujung fatal hanya dalam empat menit. Karena itu pemberian CPR yang benar sangat krusial untuk menjaga suplai oksigen tetap sampai ke otak dan seluruh tubuh.
CPR umumnya diberikan pada seseorang yang mengalami gangguan pernapasan seperti sesak atau bahkan henti napas. Kondisi ini juga dapat terjadi pada bayi sehingga pemahaman dasar tentang CPR sangat berguna di keadaan darurat.
Pada dasarannya CPR pada bayi dilakukan dengan memberikan 30 kompresi dada di bagian tengah dada sedalam 1,5 inci atau sepertiga tinggi dada dengan tempo 100 sampai 120 kompresi per menit lalu memberi dua napas buatan. Siklus ini terus diulang sampai bantuan medis datang.
Berdasarkan informasi dari American Red Cross dan Alodokter, langkah langkah CPR pada bayi terbagi menjadi dua tahap yaitu sebelum dan saat melakukan CPR.
Sebelum memberikan CPR pada bayi berikut yang harus dilakukan
1. Periksa apakah lokasi aman. Pastikan bayi dan penolong berada jauh dari sumber bahaya seperti api, air, atau area bencana.
2. Posisikan bayi telentang di permukaan yang rata dan keras dengan leher serta kepala dalam posisi lurus.
3. Periksa kesadaran bayi dengan cara
- Memanggil atau berteriak namanya.
- Jika tidak merespons tepuk perlahan telapak kakinya sambil memeriksa napas, pendarahan, atau gangguan lainnya.
- Untuk mengecek napas dekatkan pipi ke mulut dan hidung bayi sambil melihat gerakan dadanya.
- Pastikan proses pemeriksaan tidak lebih dari 10 detik.
- Jika bayi tetap tidak merespons segera hubungi bantuan medis atau minta orang sekitar melakukannya. Di Indonesia layanan darurat dapat dihubungi melalui 119 atau 112 untuk bantuan medis, polisi, maupun pemadam kebakaran.
Saat memberikan CPR berikut langkah yang harus dilakukan
1. Pastikan bayi tetap telentang dengan kepala dan leher lurus lalu posisikan diri di samping bayi.
2. Berikan 30 kompresi dada dengan cara berikut.
- Letakkan kedua ibu jari berdampingan di tengah dada tepat di bawah garis puting.
- Jari lainnya digunakan untuk melingkari tubuh bayi dari belakang sebagai penyangga.
- Tekan dada cepat dan kuat sedalam 1,5 inci atau sepertiga tinggi dada dengan kecepatan 100 sampai 120 tekanan per menit.
- Setelah setiap kompresi biarkan dada kembali ke posisi semula.
- Jika penolong tidak mampu menekan sedalam yang dianjurkan kompresi dapat dilakukan dengan satu tangan.
Catatan tambahan teknis.
- Bayi usia 1 sampai 12 bulan diberikan kompresi dengan dua jari tangan.
- Anak usia 1 sampai 8 tahun diberikan kompresi menggunakan satu tangan.
3. Berikan dua napas buatan kepada bayi dengan langkah berikut.
- Miringkan sedikit kepala bayi ke belakang dan angkat dagunya agar jalur napas terbuka.
- Tarik napas lalu embuskan secara perlahan ke mulut bayi sambil menutup hidungnya selama sekitar satu detik.
- Pastikan tidak ada udara yang bocor dan dada bayi tampak mengembang.
- Biarkan udara keluar sepenuhnya sebelum memberi napas berikutnya dan pastikan dada kembali turun.
- Jika dada tidak mengembang kemungkinan ada sumbatan di jalan napas.
Setelah itu ulangi rangkaian 30 kompresi dan dua napas buatan sampai tenaga medis tiba bayi mulai menunjukkan tanda bernapas atau CPR telah dilakukan sekitar dua menit sebelum memeriksa ulang respons atau meminta bantuan jika sebelumnya belum dilakukan.