Trump tegaskan pembebasan sandera Hamas tergantung penarikan pasukan Israel

waktu baca 2 menit

Tokyo (KABARIN) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati fase pertama rencana perdamaian Jalur Gaza yang dia ajukan, di mana Hamas akan segera membebaskan seluruh sandera Israel yang tersisa.

Trump menyebut sebagai imbalannya, Israel akan menarik pasukannya ke “garis yang telah disepakati”. Ia menilai kesepakatan ini menjadi terobosan penting untuk mengakhiri perang dua tahun di Gaza setelah berbagai upaya sebelumnya gagal, dan membuka jalan bagi perdamaian jangka panjang di Timur Tengah.

Meski begitu, waktu pasti untuk mengakhiri konflik secara total belum jelas karena masih ada sejumlah detail yang perlu diselesaikan, termasuk apakah Hamas akan menyerahkan senjatanya atau tidak.

“Semua pihak akan diperlakukan secara adil! Ini adalah hari yang hebat bagi dunia Arab dan Muslim, Israel, negara-negara sekitarnya, dan Amerika Serikat,” tulis Trump di Truth Social saat mengumumkan kesepakatan tersebut.

Hamas mengonfirmasi kesepakatan ini dan menyampaikan terima kasih atas peran mediasi Trump, Mesir, Qatar, dan Turki. Begitu pula kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu yang mengapresiasi peran Trump dan menyebutnya sebagai kemenangan diplomatik, nasional, dan moral bagi Israel.

Pada hari yang sama, Trump mengatakan kemungkinan akan berangkat ke Mesir dalam beberapa hari ke depan untuk melanjutkan negosiasi yang tampaknya sudah mendekati titik akhir. “Negosiasi berjalan sangat baik, dan kami kemungkinan menuju Timur Tengah pada hari Minggu, sedikit lewat Sabtu malam,” ujarnya.

Pernyataan ini muncul saat pembicaraan tidak langsung antara Israel dan Hamas berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir, sepekan setelah Trump mempresentasikan rencana perdamaian 20 poin untuk mengakhiri konflik di wilayah kantong Palestina tersebut.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka