Jenewa (KABARIN) - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA menyebut sudah menyiapkan ribuan truk berisi bantuan kemanusiaan yang siap dikirim ke Jalur Gaza. Namun, bantuan itu masih tertahan di Yordania dan Mesir karena Israel belum membuka akses masuk ke wilayah tersebut.
Direktur Komunikasi UNRWA, Juliette Touma, mengatakan pihaknya punya cukup persediaan untuk mengisi 6.000 truk yang siap berangkat ke Gaza, tapi sejauh ini belum ada tanda-tanda kemajuan agar bantuan itu bisa masuk. “Badan tersebut memiliki persediaan yang cukup di Yordania dan Mesir untuk mengisi 6.000 truk yang siap memasuki Gaza, tetapi belum ada kemajuan untuk mewujudkannya,” kata Touma.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Tom Fletcher, juga menjelaskan kalau selama beberapa bulan terakhir, hanya sekitar 20 persen dari total bantuan yang dibutuhkan warga Gaza yang berhasil disalurkan.
Touma menegaskan pentingnya UNRWA dalam misi kemanusiaan di Gaza. Menurutnya, tanpa UNRWA, akan sangat sulit bahkan mustahil untuk memberikan respons kemanusiaan yang memadai. Ia juga menyoroti peran UNRWA dalam pendidikan bagi 660.000 anak di Gaza yang kehilangan akses sekolah selama hampir dua tahun terakhir.
Ia menjelaskan bahwa pendidikan bukan hanya soal belajar, tapi juga membantu anak-anak pulih dari trauma dan kembali menemukan masa kecil mereka. “Ketika perdamaian kembali ke Jalur Gaza yang porak-poranda, anak-anak ini akan menjadi kunci untuk membangun masa depan Gaza,” ujar Touma.
Saat ini, UNRWA masih menjadi lembaga kemanusiaan terbesar di Gaza dengan sekitar 12.000 staf yang dipercaya oleh warga setempat untuk terus membantu di tengah situasi yang sulit.