Tanggal 21 Oktober 2025 diprediksi jadi puncak hujan meteor orionid

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Setelah langit malam sebelumnya sempat dihiasi supermoon yang tampak lebih besar dan terang pada Rabu (8/10), kini giliran fenomena hujan meteor orionid yang siap memanjakan mata para pemburu langit.

Fenomena langit yang satu ini akan menampilkan puluhan cahaya meteor melesat cepat di langit malam, menyerupai bintang jatuh, meski sebenarnya, meteor sama sekali bukan bintang.

Disebut “bintang jatuh” karena meteor yang masuk ke atmosfer Bumi tampak seperti garis cahaya terang yang seolah sedang jatuh dari langit.

Menurut laporan NASA, hujan meteor orionid akan berlangsung cukup lama, mulai 26 September hingga 22 November 2025, dan puncaknya diperkirakan terjadi pada 21 Oktober 2025.

Apa itu hujan meteor orionid?
Nama “orionid” diambil dari konstelasi Orion, karena titik asal meteor ini tampak berasal dari sekitar Bintang Betelgeuse, bintang merah terang yang berada di wilayah “gagang” Orion. Tapi tenang, meteor ini bisa muncul dari arah mana pun di langit, jadi kamu nggak harus fokus ke satu titik aja saat mengamatinya.

Orionid dikenal sebagai salah satu meteor tercepat, dengan kecepatan mencapai 66 kilometer per detik! Selain cepat, meteor ini juga sering terlihat sangat terang dan meninggalkan jejak gas berpendar di langit selama beberapa detik setelah melintas.

Asal-usulnya dari Komet Halley
Fenomena ini terjadi karena Bumi melewati jejak partikel debu yang ditinggalkan oleh Komet Halley (1P/Halley). Ketika partikel debu itu masuk ke atmosfer, mereka terbakar dan menimbulkan kilatan cahaya yang kita lihat sebagai hujan meteor.

Komet Halley sendiri mengelilingi Matahari setiap 76 tahun sekali. Terakhir kali mendekati Bumi pada 1986, dan baru akan kembali pada 2061 mendatang. Tapi meski kometnya jauh, debu-debu bekas lintasannya masih tetap dilalui Bumi setiap Oktober, makanya hujan meteor orionid bisa disaksikan tiap tahun.

Biasanya, sekitar 20 meteor per jam bisa terlihat di langit malam saat puncaknya. Tahun ini, fenomena tersebut diprediksi bakal lebih jelas karena bertepatan dengan fase bulan baru, di mana Bulan tidak tampak di langit sehingga suasana malam akan lebih gelap.

Kapan dan bagaimana melihatnya?
Bagi kamu yang ingin menikmati puncak hujan meteor orionid, catat tanggalnya: 21 Oktober 2025! Waktu terbaik untuk melihatnya adalah mulai sebelum tengah malam hingga sekitar pukul 2 pagi.

Cari lokasi yang gelap dan jauh dari polusi cahaya kota, lalu nikmati pemandangan langit yang menakjubkan dengan puluhan meteor melesat cepat seperti kembang api alami.

Baca juga: Apa dampak yang ditimbulkan jika meteor jatuh ke bumi

Baca juga: Bagaimana cara meteor terbentuk, dan apa saja jenisnya di alam semesta?

Bagikan

Mungkin Kamu Suka