Bison apresiasi aksi nyata Presiden Prabowo untuk perdamaian Gaza

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Barisan Intelektual Strategi Objektif Nasional atau Bison Indonesia memberikan apresiasi tinggi terhadap diplomasi dan langkah nyata Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto dalam upaya mewujudkan perdamaian di Gaza, Palestina.

Koordinator Bison Indonesia, Ginka Febrianti Ginting, mengatakan pencapaian ini layak disebut sebagai sejarah dan menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Dia menekankan bahwa keberangkatan Presiden Prabowo ke Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian di Sharm El-Sheikh, Mesir, dan kesiapan Indonesia mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Gaza menunjukkan komitmen nyata terhadap kemanusiaan dan perdamaian dunia.

“Apa yang dilakukan Presiden Prabowo bukan sekadar retorika politik, tapi aksi nyata yang mengubah mimpi menjadi kenyataan. Misi perdamaian di Gaza yang dulu terasa mustahil kini terwujud di bawah kepemimpinannya,” ujarnya.

Bison menilai langkah ini sejalan dengan mandat konstitusi Indonesia untuk ikut serta dalam menciptakan perdamaian dunia berbasis kemerdekaan, keadilan sosial, dan perdamaian abadi. Keberhasilan diplomasi ini juga menguatkan posisi Indonesia di mata dunia sebagai negara yang kredibel dalam menjaga perdamaian sekaligus menunjukkan solidaritas bangsa terhadap rakyat Palestina.

“Presiden Prabowo membawa Indonesia ke garis depan diplomasi global. Kesiapan mengirim pasukan perdamaian dan bantuan kemanusiaan menunjukkan bangsa ini hadir dengan tindakan nyata, bukan sekadar kata-kata. Ini menjadi kebanggaan nasional,” tambah Ginka.

Dia menekankan keberhasilan awal ini bisa menjadi fondasi untuk solusi damai yang berkelanjutan termasuk pengakuan penuh terhadap Palestina. Bison Indonesia pun berkomitmen mendukung dan mengawal setiap kebijakan Pemerintahan Prabowo yang berorientasi pada kemajuan bangsa dan perdamaian global.

Sebelumnya, Presiden Prabowo hadir bersama lebih dari 20 pemimpin dunia dalam penandatanganan perjanjian damai Gaza di Mesir, Senin 13 Oktober. Ia duduk tepat di belakang Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan bersama para pemimpin dunia lain memberi tepuk tangan setelah dokumen perjanjian ditandatangani oleh AS, Mesir, Turki, dan Qatar.

Presiden AS Donald Trump menyebut dokumen itu berisi banyak aturan dan regulasi komprehensif. Menurut Trump, summit perdamaian di Sharm el-Sheikh berhasil menangani konflik yang telah berlangsung ratusan hingga ribuan tahun.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka