Jakarta (KABARIN) - PT Pertamina lewat Pertamina Patra Niaga menggelontorkan total 29.600 liter BBM demi membantu proses evakuasi dan distribusi logistik di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang sedang dilanda banjir dan longsor.
Bantuan energi ini mencakup 22.600 liter Dexlite, 6.000 liter avtur, dan 1.000 liter Pertamax yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan evakuasi, alat berat, sampai armada pengantar bantuan agar semua kebutuhan darurat bisa sampai ke warga terdampak dengan cepat.
“Pertamina Patra Niaga hadir di garis terdepan. Akses energi harus terjaga dan bantuan logistik harus sampai kepada masyarakat terdampak,” ujar Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra.
Ia menegaskan kalau suplai energi ini diprioritaskan bagi kendaraan BNPB, pemda, dapur umum, hingga alat-alat berat supaya proses penanganan di lapangan tidak terhalang masalah bahan bakar.
Selain BBM, Pertamina Patra Niaga juga mengirim bantuan kemanusiaan berupa ribuan kilogram beras, ribuan kardus mi instan, ratusan papan telur, ratusan kardus biskuit, minyak goreng, ikan kaleng, air mineral, paket makanan cepat saji, sampai tabung Bright Gas untuk menopang dapur umum.
Kebutuhan dasar lain seperti popok bayi dan dewasa, selimut, alas tidur, keperluan perempuan serta anak, hingga vitamin juga turut dibagikan demi menjaga kondisi para pengungsi tetap aman dan sehat.
“Pemulihan membutuhkan kerja bersama dan keberlanjutan. Kami akan terus mendampingi dan mempercepat pemulihan energi khususnya BBM dan LPG untuk masyarakat hingga kembali pulih,” kata Mars Ega.
Penyaluran bantuan ini sudah menjangkau sejumlah titik seperti Aceh Utara, Agam, Padang Pariaman, Lhokseumawe, Medan, Padang, Sibolga, hingga Tapanuli.
Untuk kebutuhan tambahan energi, instansi pemerintah bisa langsung menghubungi nomor layanan 0822-7692-9620. Sementara masyarakat dapat mengakses Pertamina Contact Center 135 untuk informasi BBM dan LPG di wilayah bencana.
Pertamina Patra Niaga memastikan distribusi energi tetap berjalan optimal selama masa tanggap darurat agar seluruh proses penanganan bisa berlangsung tanpa hambatan.
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025