Jakarta (KABARIN) - Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri menyebut penetapan arsip terkait Prasasti Yupa Kalimantan Timur dalam Register Memori Kolektif Bangsa (MKB) menjadi motivasi bagi pemerintah daerah untuk terus merawat dan melengkapi arsip sejarah yang dimiliki.
Aulia Rahman Basri saat ditemui selepas pembukaan Festival Memori Kolektif Bangsa 2025 di Jakarta, Kamis, mengatakan pengakuan terhadap arsip Prasasti Yupa menegaskan pentingnya peran daerah dalam menjaga warisan sejarah nasional.
“Penetapan arsip Prasasti Yupa ini memberi dorongan kuat bagi kami di daerah untuk terus mengumpulkan, merawat, dan melengkapi arsip sejarah agar tetap terjaga keutuhannya,” katanya.
Prasasti Yupa yang berada di wilayah hulu sungai Mahakam, Muara Kaman, Kutai Kartanegara dinilai sebagai penanda awal literasi dan peradaban di Nusantara yang memiliki nilai sejarah sangat penting bagi bangsa Indonesia.
Menurut Aulia, arsip yang ditetapkan dalam Memori Kolektif Bangsa tidak hanya mencakup benda peninggalan, tetapi juga dokumen dan catatan pendukung yang menjelaskan konteks sejarah, budaya, dan peradaban secara utuh.
Melalui program MKB yang digagas Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), pemerintah daerah didorong untuk melakukan pengelolaan arsip secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi dan lembaga kearsipan.
Aulia menilai upaya tersebut sekaligus menjadi sarana edukasi sejarah bagi masyarakat, khususnya generasi muda, agar lebih mengenal dan menghargai akar peradaban bangsa hingga tumbuh kesadaran terhadap pentingnya arsip sebagai sumber pembelajaran dan identitas nasional.
"Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berkomitmen mendukung ANRI dalam pelestarian arsip sebagai warisan dokumenter bangsa untuk generasi mendatang," kata dia.
Festival Memori Kolektif Bangsa (MKB) 2025 digelar sebagai upaya merawat ingatan nasional sekaligus menginspirasi generasi masa depan melalui arsip sebagai warisan dokumenter bangsa.
Mengusung tema Merawat Ingatan, Menginspirasi Masa Depan, festival tersebut menjadi ruang refleksi kolektif untuk memahami perjalanan sejarah bangsa melalui arsip yang telah ditetapkan dalam Register Memori Kolektif Bangsa.
Dalam kegiatan tersebut, ANRI mengumumkan penetapan sejumlah arsip ke dalam Register MKB serta menyerahkan sertifikat kepada pihak terkait sebagai bentuk pengakuan atas nilai penting arsip bagi sejarah dan identitas nasional.
Rangkaian acara festival juga diisi dengan diskusi publik yang membahas berbagai naskah sumber arsip, antara lain arsip banjir Batavia, jejak perpindahan ibu kota negara, wawancara sejarah lisan tokoh Reformasi 1998, serta transliterasi arsip VOC tertua.
Kepala ANRI Mego Pinandito mengatakan, diskusi tersebut diharapkan dapat mendekatkan arsip kepada masyarakat luas dan mendorong pemanfaatan arsip sebagai rujukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan kebijakan publik.
Selain diskusi, festival turut menampilkan pertunjukan seni budaya sebagai bentuk penguatan narasi sejarah dan memori kolektif bangsa yang hidup dalam tradisi dan ekspresi budaya.
"Komitmen untuk terus menyelamatkan, melestarikan, dan mempromosikan arsip sebagai bagian dari upaya menjaga jati diri bangsa di tengah dinamika perubahan zaman," cetusnya.
Editor: Raihan Fadilah
Copyright © KABARIN 2025