Libur Nataru, Pasar Tanah Abang diprediksi ramai hingga 27 Desember mendatang

Jakarta (KABARIN) - Suasana belanja di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, diperkirakan masih akan ramai selama libur Natal 2025. Aktivitas jual beli diprediksi terus meningkat hingga 27 Desember seiring tingginya minat masyarakat datang ke pusat grosir tersebut.

Pengelola Pasar Blok A Tanah Abang, Hery Supriyatna, menyebut lonjakan pengunjung biasanya terjadi beberapa hari setelah Natal.

“Kemungkinan 24-27 Desember peningkatan yang lumayan tinggi,” kata Hery Supriyatna saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan jumlah pengunjung pada tahun ini tidak jauh berbeda dibandingkan tahun lalu. Pada periode yang sama sebelumnya, rata-rata jumlah pengunjung mencapai 15 ribu hingga 20 ribu orang setiap hari.

“Untuk tahun ini kurang lebih hampir sama,” katanya.

Keramaian di Pasar Tanah Abang sebenarnya sudah mulai terasa sejak awal Desember. Hal ini dipengaruhi oleh momen hari besar keagamaan yang waktunya berdekatan, mulai dari Natal, Imlek, hingga Ramadhan.

Berdasarkan pantauan dari data parkir, jumlah kendaraan yang masuk ke kawasan pasar juga mengalami kenaikan.

“Berdasarkan data parkir, peningkatan jumlah kendaraan yang parkir rata-rata lima persen,” kata dia.

Untuk jenis barang, konsumen paling banyak berburu kebutuhan rumah tangga dan fashion. Beberapa produk yang laris di antaranya seprai, bedcover, batik, pakaian anak, tas, hingga sepatu.

Selama periode akhir tahun, Pasar Tanah Abang tetap beroperasi seperti biasa hingga 31 Desember 2025. Seluruh gedung pasar akan tutup sementara pada 1 Januari 2026 dan kembali dibuka pada 2 Januari 2026.

Sementara itu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta meniadakan aturan ganjil genap pada hari ini dan besok. Kebijakan ini diambil untuk mempermudah mobilitas warga yang merayakan hari besar keagamaan maupun yang sedang berlibur di Jakarta.

Meski demikian, Dishub DKI tetap menyiapkan langkah pengendalian lalu lintas selama periode Natal dan Tahun Baru. Pengaturan lalu lintas bersifat situasional, termasuk kemungkinan pengalihan arus di titik-titik yang rawan kemacetan.

Koordinasi dengan pihak kepolisian dan instansi terkait juga terus dilakukan agar kondisi lalu lintas di sekitar pusat perbelanjaan dan kawasan padat tetap terkendali.