Rekomendasi pilihan perawatan kesuburan lewat teknologi medis dan terapi alam

waktu baca 4 menit

Jakarta (KABARIN) - Bagi banyak pasangan suami istri, memiliki anak menjadi salah satu impian terbesar dalam hidup. Namun, tidak semua pasangan bisa dengan mudah dikaruniai buah hati meski sudah lama menikah.

Kesulitan ini bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari masalah kesuburan, stres, pola hidup tidak sehat, berat badan tidak ideal, hingga faktor usia yang memengaruhi kemampuan reproduksi.

Untungnya, kini ada banyak cara yang bisa membantu meningkatkan peluang kehamilan, baik melalui teknologi medis maupun terapi alami. Berikut penjelasannya.

Perawatan kesuburan dengan teknologi medis

1. Artificial Insemination (AI) dan Intrauterine Insemination (IUI)

Metode ini dilakukan dengan menempatkan sperma langsung ke dalam rahim saat masa ovulasi. Cara ini cocok untuk pria dengan jumlah sperma rendah, wanita dengan masalah lendir serviks, endometriosis ringan, atau kasus infertilitas yang belum diketahui penyebabnya.

Prosedur IUI membantu memperbesar peluang sperma bertemu sel telur, sehingga potensi kehamilan meningkat. Biasanya, metode ini lebih berhasil pada wanita berusia muda dengan kondisi kesuburan ringan.

2. In Vitro Fertilization (IVF)
IVF atau yang dikenal dengan bayi tabung dilakukan dengan pembuahan di laboratorium. Sel telur diambil dari ovarium, dibuahi dengan sperma, lalu embrionya ditanamkan ke rahim.

Metode ini disarankan bagi pasangan yang mengalami tuba falopi tersumbat, gangguan ovulasi, endometriosis, atau kegagalan dari metode IUI sebelumnya.

3. Gamete Intrafallopian Transfer (GIFT)

Dalam metode ini, sel telur dan sperma disatukan terlebih dahulu di laboratorium, kemudian dimasukkan ke dalam tuba falopi agar proses pembuahan berlangsung alami di dalam tubuh.

4. Zygote Intrafallopian Transfer (ZIFT)

Mirip dengan GIFT, bedanya pembuahan dilakukan lebih dulu hingga terbentuk zigot di laboratorium, lalu dipindahkan ke tuba falopi dengan operasi kecil.

5. Natural Cycle IVF

Prosedur ini hampir sama seperti IVF, hanya saja dilakukan tanpa stimulasi hormon. Dokter akan mengambil satu sel telur matang dari siklus alami untuk dibuahi. Karena tanpa obat hormon, peluang keberhasilannya lebih kecil, tapi risikonya juga lebih rendah.

6. Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI)

Metode ini merupakan bentuk lanjutan dari IVF, di mana satu sperma disuntik langsung ke dalam sel telur. Cocok untuk pria dengan jumlah sperma rendah, motilitas buruk, atau bentuk sperma tidak normal.

7. Donor sel telur atau sperma
Bagi pasangan yang tidak bisa menggunakan sel telur atau sperma sendiri, donor bisa jadi solusi. Prosedur dilakukan melalui IUI atau IVF. Namun, sebelum memutuskan, sebaiknya pasangan menjalani konseling karena faktor genetik anak nantinya berbeda.

8. Pembekuan sel telur

Metode ini memungkinkan wanita menyimpan sel telurnya untuk digunakan di masa depan. Biasanya dilakukan oleh wanita yang menjalani pengobatan medis seperti kemoterapi, atau ingin menunda kehamilan.

9. Operasi Reproduksi

Operasi bisa menjadi solusi untuk memperbaiki masalah fisik pada organ reproduksi. Beberapa di antaranya seperti:

- Laparoskopi untuk menangani endometriosis atau tuba falopi tersumbat.
- Histeroskopi untuk mengangkat polip rahim atau jaringan penghalang kehamilan.
- Operasi tuba untuk memperbaiki kerusakan saluran telur.

Perawatan kesuburan melalui terapi dan gaya hidup

1. Pemberian obat kesuburan

Dokter biasanya memberikan obat khusus untuk merangsang produksi sperma atau mempercepat pematangan sel telur. Penggunaannya perlu pengawasan ketat agar aman dan efektif.

2. Akupunktur

Terapi tusuk jarum ini diyakini dapat melancarkan aliran darah ke organ reproduksi, menstabilkan hormon, dan membantu memperbaiki siklus menstruasi pada wanita.

3. Pengobatan herbal

Beberapa bahan alami seperti akar maca dan ginseng dipercaya membantu memperbaiki kualitas sperma dan menyeimbangkan hormon. Namun, penggunaannya harus sesuai anjuran dokter.

4. Hipnoterapi

Teknik ini membantu tubuh dan pikiran lebih rileks sehingga hormon reproduksi bekerja lebih seimbang. Cocok untuk pasangan yang sulit hamil karena stres.

5. Gaya hidup sehat

Menjaga pola hidup sehat adalah kunci utama. Pasangan disarankan rutin olahraga, makan makanan bergizi, menjaga berat badan ideal, tidur cukup, serta menghindari rokok dan alkohol.

Setiap pasangan memiliki kondisi tubuh dan penyebab infertilitas yang berbeda. Karena itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis sebelum memilih metode yang paling sesuai. Dengan dukungan medis dan mental yang baik, impian untuk memiliki buah hati bukan hal yang mustahil.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka