Jakarta (KABARIN) - Pernah merasa tangan atau kaki tiba-tiba seperti ditusuk jarum halus atau terasa mati rasa? Kondisi yang disebut kesemutan ini sering dianggap sepele karena biasanya muncul setelah tubuh terlalu lama berada di posisi yang sama, seperti duduk bersila atau tertidur dengan tangan tertekan.
Namun, kalau sensasi ini muncul berulang tanpa sebab yang jelas atau berlangsung lama, bisa jadi itu tanda ada gangguan pada saraf atau peredaran darah. Supaya tidak diabaikan, penting untuk tahu gejala dan penyebabnya.
Gejala kesemutan
Kesemutan, atau parestesia, bisa muncul di bagian tubuh mana saja, tapi paling sering terasa di tangan, kaki, paha, atau kepala. Sensasi yang muncul biasanya seperti tertusuk jarum kecil, terasa panas, perih, atau bahkan dingin.
Selain itu, beberapa orang juga merasa lemah pada bagian tubuh yang terdampak. Biasanya keluhan ini hanya berlangsung sebentar, tapi pada sebagian orang bisa bertahan lama hingga membuat bagian tubuh menjadi kaku. Kalau terjadi di kaki, bahkan bisa mengganggu saat berjalan.
Pada penderita gangguan saraf akibat diabetes, kesemutan biasanya dimulai dari telapak kaki lalu menjalar ke betis, atau dari ujung jari tangan ke lengan. Setiap orang bisa mengalami tingkat keparahan yang berbeda, tergantung penyebabnya.
Penyebab kesemutan
Kesemutan bisa disebabkan oleh banyak hal, dan tidak semuanya berbahaya. Dalam kasus ringan, kondisi ini terjadi karena saraf tertekan atau aliran darah yang tidak lancar. Contohnya, terlalu lama duduk dengan posisi sama atau melakukan aktivitas berulang seperti bermain alat musik dan mengetik.
Namun, kalau kesemutan datang terus-menerus atau muncul tanpa sebab yang jelas, bisa jadi ada masalah kesehatan tertentu. Beberapa penyebab yang umum antara lain kekurangan vitamin B12, infeksi seperti HIV/AIDS, herpes zoster, hepatitis, hingga gangguan sirkulasi darah.
Selain itu, kesemutan juga bisa disebabkan oleh stroke, multiple sclerosis, stres, atau kecemasan berlebih yang memengaruhi respons saraf. Ada pula kemungkinan akibat penyakit autoimun seperti lupus, sindrom Sjogren, sindrom Guillain-Barre, atau rheumatoid arthritis.
Beberapa jenis obat seperti kemoterapi, antikejang, atau terapi HIV juga dapat menimbulkan efek samping berupa kesemutan.
Kalau kamu sering mengalami kesemutan yang tak kunjung reda atau disertai gejala lain seperti lemah otot, sulit bicara, atau gangguan keseimbangan, sebaiknya segera periksa ke dokter. Mengetahui penyebabnya sejak dini bisa membantu mendapatkan penanganan tepat dan mencegah komplikasi yang lebih serius.