Jakarta (KABARIN) - Pelatih Bayern Muenchen, Vincent Kompany, menegaskan timnya harus tampil sempurna jika ingin menaklukkan Paris Saint-Germain (PSG) dalam laga lanjutan Liga Champions yang akan digelar di Parc des Princes, Rabu (5/11) dini hari WIB.
Bagi Bayern, pertandingan ini bukan cuma soal gengsi, tapi juga peluang mempertahankan rekor tak terkalahkan yang baru saja memecahkan sejarah di liga-liga top Eropa.
“Saya pikir Anda harus percaya bahwa Anda bisa melakukannya, dan kemudian butuh permainan sempurna,” ujar Kompany dalam konferensi pers jelang laga, dikutip dari situs resmi klub, Selasa.
“Ini jawaban klasik. Mereka adalah pemenang Liga Champions musim lalu dan favorit musim ini. Namun, kami tetap harus percaya pada peluang kami.”
Bayern datang ke Paris dengan kepercayaan diri tinggi setelah memperpanjang rekor kemenangan beruntun menjadi 15 laga dari 15 pertandingan di semua kompetisi musim ini, usai membungkam Bayer Leverkusen 3-0 akhir pekan lalu. Rekor ini sekaligus melampaui catatan legendaris AC Milan yang membukukan 13 kemenangan beruntun pada musim 1992/93.
Baik Bayern maupun PSG sama-sama menyapu bersih tiga laga awal di Liga Champions dan kini berada di puncak klasemen grup dengan 9 poin dan selisih gol identik.
Sementara itu, PSG juga sedang dalam performa terbaiknya. Klub asal Prancis itu tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan terakhir, dan akan diperkuat oleh Ousmane Dembélé, peraih Ballon d’Or yang sempat menjebol gawang Bayern di perempat final Piala Dunia Antarklub 2025.
“Dengan PSG, yang utama adalah kolektivitas. Tidak cukup hanya fokus pada satu pemain,” kata Kompany.
“Ada aspek individu, tetapi yang membuat tim ini begitu kuat adalah mereka bekerja sebagai tim di semua fase permainan. Realitasnya, kami memiliki kondisi serupa. Bukan hanya soal dominasi, tapi bagaimana tim berkomunikasi dan bekerja bersama.”
Kompany juga menegaskan laga ini bakal jadi penentu penting.
“Siapa pun yang menang besok akan melangkah besar untuk masuk delapan besar (dan lolos ke babak knockout),” tambahnya.
Pertemuan dua raksasa Eropa ini diprediksi bakal berlangsung panas dan penuh intensitas, mengingat keduanya sama-sama mengincar posisi aman sebelum memasuki fase krusial Liga Champions pada Januari 2026.