Jakarta (KABARIN) - Presiden RI Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Kesehatan untuk mengerahkan dokter internship (magang) guna menangani lonjakan penyakit pascabanjir di sejumlah wilayah di Sumatera, terutama diare, ISPA, dan penyakit kulit.
"Internship kita berapa yang sudah bisa? 74? Bisa juga kan? Saya kira bisa itu perguruan tinggi, bisa dikerahkan juga," kata Prabowo saat berdialog dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat penanganan bencana di Aceh, Minggu (7/12) malam.
Instruksi ini muncul setelah laporan mengenai kekurangan tenaga kesehatan di wilayah terdampak. Banyak dokter setempat juga ikut menjadi korban banjir, sehingga layanan kesehatan terganggu.
Mendengar arahan tersebut, Menkes Budi langsung meminta bantuan kepada Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin yang hadir dalam rapat itu. Ia berharap sekitar 300 dokter dari TNI dan Polri bisa mendampingi para dokter magang selama tiga bulan ke depan.
"Jadi saya minta tolong juga Pak Menhan kalau boleh saya butuh sekitar 300 dokter tiga bulan ke depan untuk mengisi sampai mereka jadi. Saya atasi sebagian, tapi kalau boleh TNI-Polri kan lebih gampang mobilisasinya," ujar Budi.
Budi menjelaskan, dokter dari Kemenhan nantinya akan mendampingi dokter magang di setiap puskesmas yang berada di wilayah terdampak banjir.
Sementara itu, Menhan Sjafrie memastikan pihaknya sudah menyiapkan kebutuhan tanggap darurat tambahan di luar alutsista yang digunakan dalam penanganan banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
"Kami menyiapkan tiga helikopter independen, terdiri dari satu perkuatan yang kami terima, kedua helikopter yang kami sewa. Ini diperuntukkan menjadi tim kesehatan mobil di setiap provinsi," katanya.
Menurut Sjafrie, tim kesehatan ini bersifat independen dan fokus bergerak dari satu lokasi pengungsian ke lokasi lainnya untuk memberikan pemeriksaan kesehatan bagi para penyintas, tanpa dibebani urusan distribusi logistik.