Nilainya 500.000 ringgit Malaysia atau senilai Rp2 miliar
Kuala Lumpur (KABARIN) - Konglomerat Malaysia ikut peduli bencana di Aceh. Persatuan Melayu Berketurunan Aceh Malaysia (Permebam) menyalurkan donasi berupa pakaian senilai Rp2 miliar untuk masyarakat Aceh yang terdampak banjir dan tanah longsor.
Ketua Permebam sekaligus Presiden Komuniti Aceh Malaysia, Datuk Mansyur Usman, mengatakan bantuan berasal dari pengusaha tekstil Malaysia, Tuan Haji Arsyad dari Mega Silk Textill. Bantuan ini terdiri dari 5.000 baju kurung untuk perempuan, 5.000 baju kurta untuk pria, 5.000 kopiah, dan 5.000 tudung atau hijab.
“Nilainya 500.000 ringgit Malaysia atau senilai Rp2 miliar,” kata Datuk Mansyur saat dihubungi di Kuala Lumpur, Rabu.
Selain itu, Solidaritas Pengusaha Melayu di Penang juga memberikan sumbangan pakaian yang siap dikirim ke Aceh. Pengiriman bantuan rencananya akan menggunakan kapal swasta, dan Datuk Mansyur berharap otoritas Indonesia mempermudah perizinan agar operasional pengiriman berjalan lancar.
Ia juga berdoa agar bantuan tersebut menjadi berkah bagi para donatur dan dapat diterima tepat sasaran oleh para korban bencana.
Lebih jauh, Datuk Mansyur menyebut pada Minggu (7/12) lalu telah bertemu dengan Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Danang Waskito. Dalam pertemuan itu, KBRI menyampaikan rencana pengiriman bantuan dari Port Klang, Malaysia ke Krueng Geukeuh, Aceh, dengan kapal swasta, berupa logistik seberat 500 ton.
Namun, pengiriman masih terkendala faktor internal kedua negara, salah satunya karena status bencana di Aceh belum ditetapkan sebagai bencana nasional. Hal ini membuat izin pengiriman bantuan logistik dari luar negeri belum keluar.
Datuk Mansyur menyatakan telah mengirimkan surat kepada Presiden Prabowo Subianto untuk memohon penetapan status bencana nasional di Aceh, agar pengiriman bantuan dari Malaysia bisa dipermudah. Ia optimis akan ada titik terang dan kemudahan dari Presiden Prabowo untuk kelancaran pengiriman bantuan tersebut.