Jakarta (KABARIN) - Prof. Dr. Amaliya, drg. M.Sc., Ph.D., guru besar ilmu periodonsia dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, menekankan pentingnya edukasi kesehatan gigi agar masyarakat lebih sadar menjaga kebersihan gigi dan kesehatan gusi.
"Melihat dari kesadaran masyarakat dan literasi yang sangat rendah, prioritas utama kita adalah kampanye edukasi promotif preventif. Promotif itu kan meningkatkan, preventif itu mencegah," ungkap Prof. Amaliya dalam diskusi Media & Expert Indonesia Hygiene Forum 2025 di Jakarta, Rabu.
"Sebelum penyakit gusi berubah menjadi periodontitis yang tidak dapat dikembalikan lagi seperti semula, dari awal gusi itu harus sudah dirawat," ia menambahkan.
Dengan bekal cukup pengetahuan mengenai kesehatan gigi, masyarakat diharapkan bisa menjalankan upaya-upaya untuk mencegah dan menangani masalah kesehatan gigi, termasuk segera datang ke fasilitas kesehatan saat mengalami peradangan gusi agar tidak berkembang menjadi penyakit gigi dan mulut parah.
Menurut Prof. Amaliya, edukasi tentang kesehatan gigi bisa mencakup penjelasan mengenai langkah-langkah perawatan kesehatan gigi dan mulut serta pencegahan dan penanganan masalah gigi dan mulut.
Dia mengemukakan bahwa pola makan berpengaruh pada kesehatan rongga mulut, jadi edukasi mengenai penerapan pola makan sehat juga penting.
Misalnya saja, edukasi mengenai pembatasan konsumsi gula pada anak untuk mencegah terjadinya peradangan dan gigi berlubang.
Prof. Amaliya juga menyampaikan bahwa konsumsi makanan dengan kandungan vitamin E, vitamin C, dan zinc baik untuk kesehatan gigi dan rongga mulut.
"Itu semua merupakan elemen-elemen atau zat-zat yang sangat baik untuk mencegah peradangan, antioksidan untuk menangkal radikal bebas, dan zinc itu melindungi kita terhadap bakteri yang menyebabkan penyakit gigi dan gusi," ia menjelaskan.
Dengan edukasi yang tepat, masyarakat diharapkan lebih proaktif menjaga kesehatan gigi sehingga mencegah penyakit mulut serius di masa depan.