Jakarta (KABARIN) - Penerimaan negara dari sektor kepabeanan dan cukai masih menunjukkan performa solid. Kementerian Keuangan mencatat setoran bea dan cukai mencapai Rp269,4 triliun hingga 30 November 2025, atau setara 89,3 persen dari target APBN.
“Berarti penerimaan kepabeanan dan cukai tumbuh 4,5 persen (year-on-year/yoy),” kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Desember 2025 di Jakarta, Kamis.
Dari total tersebut, penerimaan cukai menyumbang Rp198,2 triliun atau 81,2 persen dari target APBN. Menariknya, meski produksi Cukai Hasil Tembakau (CHT) turun 2,4 persen (yoy), penerimaan cukai justru masih tumbuh 2,8 persen (yoy) dibandingkan tahun lalu.
Sementara itu, penerimaan bea keluar melonjak tajam hingga Rp26,3 triliun. Angka ini setara 589 persen dari target APBN, atau tumbuh 52,2 persen (yoy). Lonjakan tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga minyak kelapa sawit (CPO), peningkatan volume ekspor sawit, serta kebijakan ekspor konsentrat tembaga.
“Bea keluar ini sudah hampir enam kali lipat dari target APBN,” ujar Suahasil.
Di sisi lain, bea masuk tercatat sebesar Rp44,9 triliun atau 84,9 persen dari target APBN. Namun, kinerjanya terkontraksi 5,8 persen (yoy). Penurunan ini dipicu oleh turunnya tarif bea masuk sejumlah komoditas pangan serta pemanfaatan perjanjian perdagangan bebas (FTA) yang menekan tarif impor.
Secara umum, Suahasil menjelaskan kinerja positif kepabeanan dan cukai ditopang oleh meningkatnya aktivitas impor barang modal dan investasi. Selain itu, terjaganya produksi CHT juga ikut menopang penerimaan negara dari sektor ini.
Dalam kesempatan yang sama, Suahasil turut membeberkan data penindakan rokok ilegal. Hingga November 2025, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) telah melakukan 17.641 kali penindakan, dengan total temuan mencapai satu miliar batang rokok ilegal.
Meski jumlah itu terlihat besar, Suahasil menegaskan rokok ilegal yang masih beredar di masyarakat jumlahnya jauh lebih banyak.
“Seluruh aparat Bea Cukai akan terus melakukan upaya penindakan dan tetap bekerja sama dengan aparat penegak hukum yang lain,” katanya.
Dengan capaian ini, setoran bea dan cukai masih menjadi salah satu tulang punggung penerimaan negara di tengah dinamika perdagangan global dan domestik.